Natal dan Tahun Baru
Natal dan Tahun Baru 2022, Mudik Pakai Bus di Samarinda tak Ada Lonjakan
Lonjakan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) jelang natal dan tahun baru (Nataru) tidak mengalami lonjakan
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lonjakan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) jelang natal dan tahun baru (Nataru) tidak mengalami lonjakan.
Bahkan terpantau TribunKaltim.co, sama seperti 2 tahun belakangan di era pandemi Covid-19.
Bus yang mengantar rute perjalanan ke Kalimantan Selatan tersebut kini beroperasi sementara di Terminal tipe B Sungai Kunjang, Kota Samarinda setelah Terminal Tipe A Samarinda Seberang senang tahap pembangunan.
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Tipe A Samarinda Seberang, Sarjito, mengatakan tidak ada lonjakan berarti pada penumpang bus yang melayani rute antar provinsi ini.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Polres PPU Gelar Operasi Lilin Mahakam 2021
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Okupansi Hotel di Balikpapan Diprediksi Penuh
Baca juga: INFO Syarat Naik Pesawat Jelang Natal dan Tahun Baru, Cek Aturan Penerbangan Usai PPKM Level 3 Batal
"Keberangkatan dan kedatangan jelang Nataru belum ada sementara ini, tadi baru saja menerima tamu dari mitigasi, kaget juga nggak ada penumpang," terangnya, Kamis (23/12/2021) hari ini
Keberangkatan sendiri diketahui saat ini pihak pihak Perusahaan Otobus (PO) hanya boleh membawa 75 persen dari kapastitas kursi penumpang yang disediakan.
Meski sudah ada kenaikan jumlah untuk daya angkut tetap saja, penumpang bus AKAP tak ada lonjakan signifikan.
Bahkan kondisi tersebut jauh sebelum Nataru.
"Sebelum natal paling 2 bus yang berangkat, paling 50 persen penumpang. Kelihatannya masih sama seperti tahun lalu," ucap Sarjito.
"Masih sama kondisinya (sepi penumpang), seperti 2 tahun kemarin saya lihat," sambungnya.
Menurut Sarjito kondisi ini dimungkinkan lantaran penumpang yang juga takut tertular Covid-19 yang memang belum mereda.
Bahkan belum lama ini muncul kembali varian baru bernama Omicron.
"Apalagi penumpang takut juga ada varian baru (Omicron) tambah takut (bepergian)," ungkapnya.
"Kita juga dari pimpinan diharuskan hati-hati untuk pengawasan dan pelayanan," imbuh Sarjito. (*)