Virus Corona di Berau

Dinkes Berau Prediksi Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Natal, tapi Siap Antisipasi Omicron

Dinas Kesehatan Berau memprediksi tidak ada lonjakan kasus setelah Natal 2022 kemarin, namun pihaknya telah bersiap diri.

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kepala Dinas Kesehatan Iswahyudi. Ia mengemukakan pihaknya selaku Satgas Covid-19 Kabupaten bersiap dengan adanya antisipasi varian omicron, sesuai dengan arahan Bupati. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan Berau memprediksi tidak ada lonjakan kasus setelah Natal 2022 kemarin, namun pihaknya telah bersiap diri.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menjelaskan prediksi itu sebagai keoptimisan mereka. Sebab selama 16 hari terakhir masih tetap di zero case (kasus nihil).

Tetapi, lanjut Iswahyudi, pihaknya selaku Satgas Covid-19 Kabupaten bersiap dengan adanya antisipasi varian omicron. sesuai dengan arahan Bupati.

“Saya rasa tidak ada lonjakan kasus seperti saat varian delta kemarin, ini jauh sangat terkendali dan semuanya bersiap diri ya,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Selasa (28/12/2021).

Menurutnya, selama tidak ada transisi dari luar kota, Berau masih bisa menjaga 0 kasus hingga 28 hari ke depan sesuai dengan aturan 2 kali masa inkubasi.

Baca juga: PPKM Level 1, Satgas Covid-19 Berau Operasi Hingga Malam Tahun Baru

Baca juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Sampaikan Cara Penanganan Varian Omicron

Saat ini yang harusnya lebih diperketat pintu keluar masuk daerah. Apalagi, bisa saja Berau dapat kecolongan lantaran banyaknya jalur laut.

“Harus bisa kuat-kuat menjaga pintu masuk ya, banyak masih jalanan tikus, misalkan yang mau masuk dari Malaysia, itu yang harus dijaga,” tegasnya.

Iswahyudi menegaskan, jika nantinya ada kasus positif lagi, maka sampel itu akan dikirim untuk mengetahui apakah varian baru sudah masuk ke Berau.

Yang terpenting, saat ini Berau sudah bersiap diri, sebab masyarkaat jauh bisa lebih waspada dibanding sebelumnya.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap patuh prokes.

Sementara itu, pihaknya juga mengikuti aturan pusat untuk tindakan kepada pasien, jika ada kasus nantinya, seperti aturan pasien yang dirawat di rumah sakit, jauh lebih dipilah dan dipertimbangkan.

Baca juga: Waspada Varian Omicron, RSUD Ratu Aji Putri Botung Siapkan Bangsal Kapasitas 24 Tempat Tidur

“Memang rumah sakit khusus untuk yang gejala berat ya, kita akan lebih jeli disitu, jangan sampai semua membludak di rumah sakit dan takutnya jika ada yang lebih kritis tidak bisa ditampung karena penuh,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved