Berita Viral

Panglima TNI Bongkar Upaya Berbohong, Kolonel P Penabrak Sejoli Nagreg Dikurung di Penjara Canggih

Panglima TNI Andika Perkasa bongkar upaya berbohong, Kolonel P penabrak sejoli Nagreg dikurung di penjara canggih

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa saat mengunjungi Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU yang berada di Kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/11/2021). Andika Perkasa membongkar upaya berbohong yang coba dilakukan Kolonel P 

TRIBUNKALTIM.CO - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membongkar upaya berbohong yang dilakukan Kolonel P.

Diketahui, Kolonel P dan dua prajurit TNI lainnya kini jadi tersangka penabrak sekaligus pembuang jenazah sejoli di Nagreg.

Khusus Kolonel P, kata Andika Perkasa, kini ditahan di penjara tercanggih yang baru diresmikan TNI.

Sejatinya, Kolonel P dan dua prajurit lainnya bisa dituntut hukuman mati.

Namun, Andika Perkasa meminta ketiganya dituntut penjara seumur hidup.

Sebelumnya, Panglima TNI juga memerintahkan agar pelaku dipecat dari dinas militer.

Baca juga: Memelas ke Jokowi, Orangtua Sejoli Nagreg yang Ditabrak 3 Oknum Prajurit TNI Sebut Bukan Kasus Kecil

Baca juga: Akhirnya Pakar Bocorkan 3 Alasan Oknum Prajurit TNI Buang Jasad Sejoli Korban Tabrak di Nagreg

Baca juga: SOSOK Otak Pembuangan Sejoli Korban Kecelakaan di Nagreg oleh 3 Prajurit TNI AD Masih Misteri

Semua bermula dari kasus tabrakan yang melibatkan 3 prajurit TNI tersebut.

Bukannya membawa korban ke rumah sakit, Kolonel P disebut-sebut memerintahkan anak buahnya membuang korban ke Sungai Serayu.

Dilansir dari Kompas.com, misteri penemuan jenazah sejoli Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) di Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah mulai menemukan titik terang.

Kasus ini diduga melibatkan tiga prajurit TNI Angkatan Darat. Ketiganya yakni Kolonel P, Kopda ADA, dan Koptu AS.

Sebelum jenazahnya ditemukan di Sungai Cilacap, Handi dan Salsabila mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021).

Keduanya diduga ditabrak oleh ketiga prajurit itu dengan mobil yang mereka kendarai.

Beberapa saat setelah kecelakaan itu terjadi, Koptu AS mengaku sempat memberi saran kepada Kolonel P untuk membawa dua korban yang mereka tabrak ke rumah sakit.

Namun, saran itu ditolak oleh Kolonel P.

Kemudian, mobil yang awalnya dipegang oleh Koptu AS, langsung diambil alih oleh Kolonel P.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved