Berita Kukar Terkini

Tingkatkan Pelayanan Air Bersih, Perumda Tirta Mahakam Kukar Akan Sambung Pipa Bawah Sungai

Dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan air bersih di Kutai Kartanegara (Kukar), Perumda Tirta Mahakam akan menyambung pipa dari kota Kecamatan

Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Direktur Utama Perumda Tirta Mahakam, Suparno saat bersama Bupati Kukar, Edi Damansyah. TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI 

TRIBUNKAKTIM.CO, TENGGARONG - Dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan air bersih di Kutai Kartanegara (Kukar), Perumda Tirta Mahakam akan menyambung pipa dari kota Kecamatan Muara Muntai ke Desa Pulau Harapan.

Jalur pipa yang akan dipasang dan disambungkan tersebut melalui jalur bawah sungai.

"Nanti antara ibu kota kecamatan dengan Desa Pulau Harapan bisa terkoneksikan," ujar Direktur Utama Perumda Tirta Mahakam Kukar, Suparno kepada Tribunkaltim.co, Selasa (4/1/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, sambungan pipa menyeberang lewat bawah sungai tersebut dilakukan agar pelayanan air bersih  warga Desa Pulau Harapan dengan warga ibukota Kecamatan Muara Muntai sama.

"Tahun ini akan kita laksanakan dengan melakukan crossing pipa melalui sungai yang ada di sana," ungkapnya.

Baca juga: Pelayanan Air Bersih di Kukar, Perumda Tirta Mahakam Targetkan 6.600 Sambungan Rumah

Baca juga: Bupati Kukar Edi Damansyah Ingatkan Perumda Tirta Mahakam, Saatnya Bekerja Bersama

Baca juga: Rayakan HUT ke-30 Perumda Tirta Mahakam, Bupati Kukar Targetkan 2024 Semua Desa Terlayani Air Bersih

Jika sambungan pipa dari ibu kota Muara Muntai ke Desa Pulau Harapan sudah terkoneksi dan seluruh daerah di Kecamatan Muara mendapatkan layanan yang baik, barulah bergeser ke Desa Batuq Kecamatan Muara Muntai.

"Desa Batuq ini juga memerlukan layanan air bersih, mungkin sekitar delapan kilometer dari ibu kota kecamatan," terangnya.

Ia menambahkan, sebagian besar desa di kecamatan Muara Muntai sudah sudah dilakukan peningkatan kapasitas debit air mukai tahun 2021 lalu dan saat ini tengah berjalan penyambungan rumah (SR).

"Mulai September 2021 lalu kita mulai beroperasi. Sebelum adanya PDAM, jadi mereka membeli air dari tambang yang dijual masyarakat dan harganya lebih mahal dibanding berlangganan dengan PDAM," pungkas Suparno.(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved