Berita Nasional Terkini

AKHIRNYA Desain Istana Negara IKN di Kaltim Disetujui Jokowi, Ini Kisah Nyoman Nuarta yang Mendesain

Desain final bangunan Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Baru, karya Nyoman Nuarta telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Tribunnews: Istimewa dan tangkap layar kanal YouTube Presiden Joko Widodo
I Nyoman Nuarta pemenang sayembara Desain Istana Negara Ibu Kota Baru, kini Desain final bangunan Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Baru, Kalimantan Timur, telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Nggak mungkin ngerjakan sendiri, tapi basic ide dari saya. Jadi saya sudah biasa. Jadi sama seperti GWK.

Saya arsiteknya, saya pematungnya, dan yang ngerjakan detailnya tentu ahli-ahlinya.

Dan bagaimana tanggapan Anda mengenai kritik dari berbagai pihak yang menyebut Anda bukan seorang arsitek, tapi malah menang sayembara?

Mereka mungkin berpikir, kalau seorang arsitek bikin arsitek aja.

Nggak boleh bikin yang lain-lain, dari mana itu.

Kreativitas itu tidak bisa dibendung.

Misalnya seorang arsitek bikin patung kalau bisa, ya boleh.

Kebebasan kan dilindungi undang-undang.

Dan semua kemudian menjadi keputusan Presiden untuk memilih mana konsep desain yang dianggap memenuhi syarat. Mungkin kemudian kebetulan konsep saya yang dinyatakan sebagai pemenangnya dan kemudian diumumkan pada 29 Maret 2021 kepada publik melalui media.

Kemudian bagaimana tanggapan Anda mengenai adanya anggapan bahwa seleksi tersebut tertutup dan terkesan tidak transparan?

Lho itu ada arsitek, yang diundang ada 12 arsitek dan cuma lima saat itu yang datang, yang diundang itu Gregorius Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yolodi (IAI), Isandra Matin Ahmad (IAI), Sibarani Sofian (MUDO), Nyoman Nuarta, Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N Yunianti, M Iqbal Tawakal, dan Achmad Reinaldi Nugroho. Lalu yang datang saat itu hanya Andra Matin, Gregorius Supie Yolodi, Yori Antar, Nyoman Nuarta, dan Sibarani Sofian.

Masalah undangan itu kan hak PUPR ya. Kan biasa mau ngundang ada beauty contest lah, karena dinilai orang-orang yang pengalaman. Itu barangkali ya. Kriteria, ya lebih bagus tanya Pak Menteri PUPR. Saya kan hanya pengikut atau peserta.

Baca juga: Salah Jawab Nama Ibukota Negara, Ivan Gunawan Ajak Ayu Ting Ting Les: Kalau Ga Bisa Mending Diem

Mengapa harus menggunakan burung Garuda dalam desain istana tersebut? Mengapa tidak seperti istana-istana di Eropa atau Amerika yang lebih mengedepankan nilai-nilai klasik?

Sekarang, kalau menyebut nama burung Garuda, maka itulah Indonesia. Negeri dengan sejarah panjang, yang dikarunia keragaman etnis dan bahasa, serta hutan tropis dengan kekayaan vegetasi yang tak ternilai harganya.

Itu artinya, ketika kita menyebutkan nama “Garuda”, maka itulah sebuah rumah besar (istana) bagi persaudaraan, persatuan, dan kerukunan hidup bersama. Apalagi kalau kita ingat semboyan yang tertulis dalam pita yang dicengkeram jari-jari kaki Garuda, Bineka Tunggal Ika. Kita berbeda, tetapi tetap menjadi satu jua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved