Virus Corona di Kaltim

Berau dan Kutai Timur Sumbang 13 Kasus Positif Covid-19 di Kaltim, Wabah Corona Masih Jadi Ancaman

Perkembangan kasus Covid-19 di Kaltim, Jumat (14/1/2022), dari data yang diterima Tribunkaltim.co tadi siang, terjadi perubahan status zona, di mana t

TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Jubir Satgas Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak. Ia mengemukakan, wabah corona masih mengancam, meski melandai dan tren kejadian menurun. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

10 Pekerja Tambang di Berau Terpapar Covid-19

Diberitakan sebelumnya, Berau telah terlepas dari status zona hijau.

Sesuai rilis pada Jumat (14/1/2021) hari ini, terjadi penambahan kasus sebanyak 10 kasus positif tercatat di Kecamatan Teluk Bayur.

Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menjelaskan, kasus baru terjadi setelah satu bulan lebih tidak ada penambahan kasus di Kabupaten Berau.

Iswahyudi menjelaskan kasus baru tersebut bermula pada pelaku perjalanan, yakni seorang Warga Negara Asing (WNA) asal India yang bekerja di Berau.

WNA itu memiliki kondisi atau gejala demam. Atas ditemukannya hal itu, kemudian dilakukan tracing terhadap kontak erat yang bersangkutan.

Sebanyak 42 orang diperiksa. Beberapa di antaranya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Hati-hati, Gelombang Ketiga Covid-19 Varian Omicron Diprediksi Awal Februari

"Ada 10 pasien dinyatakan terkonfirmasi Virus Corona," jelasnya kepada TribunKaltim.co.

Dia mengemukakan, dari 10 orang itu tidak semua kontak erat. Melainkan ada juga yang merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta.

"Dari 10 yang terkonfirmasi, 2 di antaranya merupakan WNA," ungkapnya.

Atas kekhawatiran varian Omicron masuk ke Berau, pihaknya telah melakukan pengiriman sampel ke laboratorium untuk memastikan virus varian apa yang menjangkiti ke-10 orang itu.

"Penyebarannya cukup cepat. Omicron itu sangat cepat. Mungkin saja itu Omicron. Tapi semoga bukan. Karena delta juga cepat," jelasnya.

Iswahyudi mengatakan, telah mengambil sikap atas kejadian tersebut. Pihaknya langsung memantau prokes di lokasi kerja, lantaran semua klaster berasal dari pekerja di sektor tambang.

“Kami juga memerintahkan puskesmas untuk memonitor para pasien tersebut,” tuturnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tRibunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved