Breaking News

Virus Corona di Samarinda

Perdana di Samarinda, Nakes Ceritakan Pengalaman Suntik Vaksin Massal Usia 6 sampai 11 Tahun

Penyuntikan vaksin Covid-19 pertama bagi anak 6 - 11 tahun di Samarinda hari ini, Senin (17/1/2022) meninggalkan cerita tersendiri bagi tenaga kesehat

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
MENYEMANGATI ANAK - Walikota Andi Harun, dan beberapa pejabat lain berada di lokasi vaksinasi massal anak usia 6-11 tahun di Plaza Mulia Kota Samarinda Kalimantan Timur, Senin (17/1/2021). TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penyuntikan vaksin Covid-19 pertama bagi anak 6 - 11 tahun di Samarinda hari ini, Senin (17/1/2022) meninggalkan cerita tersendiri bagi tenaga kesehatan (Nakes).

Diakui dr Annisa yang saat itu bertugas bersama timnya dari Rumah Sakit Trauma Centre, Loa Janan Samarinda, bahwa terdapat hal yang berbeda saat menyuntikkan vaksin bagi anak-anak usia SD tersebut.

"Mungkin tantangannya karena anak-anak berbeda dengan orang dewasa, mungkin dari segi efek samping yang muncul, screening juga harus lebih ketat, takutnya ada reaksi berlebihan dari anak-anak," sebutnya di sela tugasnya melayani anak-anak yang hendak divaksin.

Dalam beberapa kesempatan terlihat sebagian anak takut dan menolak saat mendapat giliran divaksin. Di antaranya ada yang menangis dan mendekap erat orangtua yang mendampinginya.

Mengenai hal itu dr Annisa mengungkapkan bahwa seharusnya orangtua di rumah menjelaskan kepada putra-putrinya tentang vaksin ini sebelum mereka pergi ke lokasi vaksinasi.

Baca juga: Jadi Syarat PTM 100 Persen, Binda Kaltim Tuntaskan Vaksinasi Anak di Balikpapan

Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun di Samarinda Dimulai Besok

Baca juga: Vaksinasi Anak di Kaltim Sudah Dijalankan di 4 Kabupaten/Kota, Balikpapan Capai 89 Persen

"Supaya anak tidak trauma dan sudah siap, tetapi kalau suasana memang agak sulit, secara psikis anak-anak kalau sudah histeria karena melihat yang lain, terkadang tidak bisa kita kendalikan juga," jelasnya.

Ia mengatakan sebagian besar anak yang ditangani oleh timnya berhasil divaksinasi.

Sebagian di antaranya harus tertunda hingga seminggu ke depan karena saat itu anak tersebut dalam kondisi batuk atau pilek dan demam.

"Untuk kondisi kesehatannya memang harus diperhatikan sebelum vaksin, tidak ada keluhan batuk pilek, demam, diare atau susah menelan dalam satu minggu terakhir," dr Annisa memaparkan.

"Jika anak tersebut memiliki riwayat penyakit harus konsultasi ke dokter yang menanganinya dahulu untuk memastikan kondisinya sebelum divaksin," tuturnya.

Baca juga: Kebut Vaksinasi Anak, Polda Kaltim Sebar 160 Vaksinator Secara Simbolis

Pada hari itu, vaksinasi usia 6 sampai 11 tahun di kota Samarinda yang pertama dilaksanakan ini menggunakan jenis vaksin Sinovac.

Sekitar 1600 dosis vaksin diberikan kepada murid dari dua sekolah yang mendapat giliran pertama vaksinasi yakni SD Negeri 008 Samarinda Kota dan SD Muhammadiyah 1 Samarinda.

Kepala Dinas Kesehatan kota Samarinda, Ismed Kusasih menyebutkan pada dasarnya pemberian vaksinasi kepada anak usia 6 sampai 11 tahun ini tidak jauh berbeda dari usia di atasnya.

"Tetapi yang namanya anak-anak pasti adalah beberapa masalah bagaimana kita meyakinkan mereka," tandas Ismed saat berada di lokasi vaksinasi mall Plaza Mulia Samarinda.

"Kalau vaksin untuk anak-anak ini kan sebelumnya juga sudah ada vaksin DT yang diberikan setiap tahun,  bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, jadi penyuntikannya sama, yang beda hanya jenis vaksinnya," ungkapnya.

Baca juga: Persiapan Pemberian Dosis Booster di Balikpapan, Binda Kaltim Kejar Target Vaksinasi Anak

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved