Ibu Kota Negara

Ibu Kota Negara Diberi Nama Nusantara, Terungkap Punya Sejarah Erat dengan Kutai

Tepat pada Senin 17 Januari 2022, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa,

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/Muhammad Sarip
Dua pustaka yang memuat Nusantara dari Kutai. Ada yang spesifik menyebut Nusantara sebagai nama lain untuk Pulau Kalimantan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tepat pada Senin 17 Januari 2022, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa terungkap soal nama untuk Ibu Kota Negara Republik Indonesia di Kalimantan Timur

Hal itu disampaikan dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah mengungkap nama untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru. 

Dia menyampaikan mendapatkan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo yang menetapkan nama Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bernama "Nusantara".

Terkait nama baru untuk IKN ini, Sejarawan Kaltim, Muhammad Sarip menyebut nama “Nusantara” punya hubungan erat dengan sejarah lokal Kalimantan Timur.

Baca juga: Pemerintah dan DPR Sepakat RUU Ibu Kota Negara Dibawa ke Rapat Paripurna, Meski Ditolak Fraksi PKS

Baca juga: Wabup Penajam Paser Utara Nilai Nama Ibu Kota Negara Disebut Nusantara Sangat Nasional

Baca juga: TERNYATA Ini Alasan Jokowi Pilih Nusantara untuk Nama Ibu Kota Negara yang Dibangun di PPU dan Kukar

Pria yang mendapat Sertifikat Kompetensi Bidang Sejarah dari Kemdikbud-BNSP ini membeberkan penjelasannya kepada TribunKaltim.co.

Dari perspektif sejarah nasional, nama “Nusantara” tentu dipandang lebih ideal karena representasi seluruh Indonesia.

Dalam pemahaman umum di permukaan, toponimi Nusantara bermakna netral dan tidak ada daerah atau entitas tertentu yang lebih diistimewakan. 

Tidak Jawasentris, dan tidak juga Kaltimsentris.

Tetapi sebenarnya, kalau ditelusuri lebih mendalam lokal Kalimantan Timur, nama “Nusantara” punya relasi dan relevansi dengan sejarah lokal Kalimantan Timur.

Baca juga: Lembaga Adat Sampaikan Aspirasi ke Pansus RUU Ibu Kota Negara Saat di Balikpapan

"Jadi gini. Nama Nusantara yang diketahui publik terdiri dari dua kata, Nusa dan Antara. Secara etimologi, Nusantara berarti gugusan pulau yang membentang di garis ekuator dari barat sampai timur pada kawasan Asia Tenggara," jelasnya, Selasa (18/1/2022).

Dalam konteks Majapahit abad ke-14, istilah Nusantara justru bukan untuk Pulau Jawa, melainkan sebutan untuk pulau selain Jawa.

Ada yang spesifik menyebut Nusantara sebagai nama lain untuk Pulau Kalimantan.

Pada masa modern, Nusantara merupakan sinonim dari Kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

"Namun, yang tidak banyak diketahui publik, nama Nusantara sebenarnya merupakan topinimi wilayah di timur Kalimantan sebelum dicetuskannya nama Kutai," tutur Sarip.

Baca juga: Mengintip Konsep Ibu Kota Negara RI di Kaltim, Metaverse hingga Badan Otorita

Dia melanjutkan, Nama Kutai sendiri dicetuskan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti pada penghujung abad ke-13 Masehi. 

Cetusan nama Kutai sekaligus menjadi nama Kerajaan Kutai Kertanegara yang berpusat di Jaitan Layar, kini bernama Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Saya menemukan dokumentasi yang menyatakan bahwa Nusantara adalah nama wilayah sebelum bernama Kutai dari riset Solco Walle Tromp yang terbit tahun 1888," ungkapnya. 

Ilmuwan Belanda yang pernah menjabat Asisten Residen Oost Borneo ini termasuk orang yang meneliti manuskrip Salasilah Kutai," bebernya. 

Dalam risetnya, Tromp menulis bahwa menurut tradisi lisan setempat, sebelum Kutai menjadi nama kerajaan, kala itu wilayahnya menyandang nama Nusentara.

Teks asli versi Tromp dalam bukunya yang berjudul Uit de Salasila van Koetei adalah Noesentara.

Ilmuwan lainnya, SC Knappert, memublikasikan penelitiannya tentang Kutai pada 1905. 

Makalahnya berjudul "Beschrijving Van De Onderafdeeling Koetei." 

Knappert juga menulis bahwa menurut cerita penduduk asli, dulu daerah Kutai disebut Nusantara.

"Jadi, dalam konteks apresiasi terhadap khazanah kearifan lokal dalam rencana pemindahan Ibu Kota Negara," katanya.

"Sebenarnya penamaan Nusantara cukup representatif bagi komunitas lokal Kalimantan Timur," tutup Sarip. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved