Kawasan Geologi Sangkulirang-Mangkalihat Kutim Diusulkan Jadi Geopark 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Wacana kawasan geologi di Sangkulirang-Mangkalihat yang akan menjadi Geopark, di bahas oleh beberapa ahli bersama pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (19/1/2022) hari ini di ruang rapat Tepian lantai dua Kantor Gubernur.

Provincial Governance Senior Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Niel Makinuddin mengungkapkan, di kawasan ekosistem karst Sangkulirang-Mangkalihat yang luasnya 1,8 juta hektar terbentang di Kutim sampai Berau, ada 14 Kecamatan, 7 Kecamatan di Kutim dan 7 Kecamatan di Berau.

Geopark sendiri mulanya diusulkan oleh pihaknya dengan pendekatan ilmiah hasil kajian-kajian akademisi, termasuk dari beberapa Universitas yaitu tim dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Mulawarman (UNMUL), dan ITB.

Hasil kajian menjelaskan potensi besar kawasan ini, tetapi ancamannnya juga besar.

Baca juga: Dinas ESDM Kaltim Mendukung Pembentukan Geopark Sangkulirang, Berikut Alasannya

Baca juga: Kian Serius Menuju Geopark Kelas Dunia, Pemprov Kaltim dan YKAN Gelar Workshop di Bandung

Baca juga: Upaya Jadikan Geopark Sangkulirang Mangkalihat, ESDM Kaltim Hadirkan Pakar Nasional dalam FGD

"Pertemuan ini sebagai momentum penting untuk sinergi dan membangun teamwork guna mempercepat dan memperkuat proses pengusulan Taman Bumi para pihak anggota tim," ungkapnya saat ditemui.

Hal ini juga dikatakan Niel Makinuddin, terjalin berkat kerjasama antara Pemprov Kaltim, Pemkab Berau, Pemkab Kutim, akademisi, dunia usaha dan pihaknya bertujuan untuk penyegaran (refresh) dan pemahaman para pihak anggota tim Pengusul Taman Bumi Kaltim (yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur).

"Kenapa Geopark? Geopark menopang dan memiliki 3 pilar utama yakni ekonomi terutama berbasis masyarakat, community based Ekologi (ramah lingkungan) dan Edukasi (kajian, riset, pengembangan ilmu pengetahuan baik terkait sejarah, sosial ekonomi, budaya, dan perubahan iklim). 

"Pilar ekonomi Geopark tentu akan strategis dan sejalan dengan upaya pemerintah dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi setelah Covid-19 (post Covid Recovery)," tukasnya.

Secara ekologi, pengelolaan karst akan membantu memperkuat posisi Kaltim dan NKRI dalam mitigasi perubahan iklim, penyelamatan berbagai keanekaragaman hayati endemik ekosistem karst. 

Pilar Edukasi ada banyak aspek penting dari ekosistem karst yang perlu diungkap untuk kemashlahatan dan kesejahteraan warga.

Ada berbagai satwa dan flora endemik ekosistem karst yang perlu diungkap peran pentingnya di alam maupun manfaat bagi kemanusiaan.

"Jadi artinya orang datang itu tidak hanya melihat, tetapi ada juga proses pertukaran ilmu, ada informasi, kisah-kisah, apa pentingnya dari nilai historis, ekologi," ungkapnya.

Baca juga: Dinilai Tepat Jadikan Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat Sebagai Geopark, Ini Keuntungannya

"Kenapa karst penting, karena menyimpan karbon. Kenapa ada hutan yang harus dilindungi, karena ada interaksi antara binatang penghuni gua, kelelawar dan oramg utan itu malah justru aman didaerah karst," sambung Niel Makinuddin.

Menyambut IKN, ekosistem karst juga menawarkan tujuan wisata minat khusus yang eksotik dan bernilai tinggi. Ekosistem karst Sangkluirang Mangkalihat, menawarkan dan menyimpan "mutiara"hayati dan non hayati berkelas dunia. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel