Berita Nasional Terkini

Ridwan Kamil Minta Arteria Dahlan Minta Maaf dengan Masyarakat Sunda, Jika Enggan Bisa Bahaya?

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil minta Arteria Dahlan minta maaf dengan masyarakat Sunda, jika enggan bisa bahaya?

Instagram @ridwankamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil minta Arteria Dahlan minta maaf dengan masyarakat Sunda, jika enggan bisa bahaya? 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Arteria Dahlan minta maaf dengan masyarakat Sunda.

Pasca Arteria Dahlan minta Jaksa Agung pecat Kajati yang berbahasa Sunda saat pimpin rapat.

Ya, Ridwan Kamil menilai apabila tak dilakukan dapat menimbulkan eskalasi yang dianggap berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini,” tegas Kang Emil, sapaan akrabnya.

Gubernur Jawa Barat itu pun mengungkapkan bahwa masyarakat Sunda pada prinsipnya pemaaf. 

“Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” tambahnya.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Minta Kajati Berbahasa Sunda Dicopot, Arteria Dahlan Disebut Lebay, Ridwan Kamil Imbau Minta Maaf

Ridwan Kamil berpendapat pernyataan Arteria Dahlan yang merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) melukai kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.

“Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," kata Gubernur Jabar.

Sebab bagaimana pun, lanjut Kang Emil, bahasa daerah merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.

“Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini,” ujar Ridwan Kamil.

Baca juga: SOSOK Anggiat Pasaribu, Kemarin Memaki hingga Lapor Polisi, Kini Minta Maaf Sama Ibu Arteria Dahlan

Ridwan Kamil pun menceritakan tentang bagaimana dirinya untuk sejumlah agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia kerap melafalkan bahasa daerahnya di sela sambutannya.

Menurutnya, hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.

“Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu," tegas Emil.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved