Berita Nasional Terkini

Akhirnya Arteria Dahlan Turuti Permintaan Ridwan Kamil, Tegaskan Bukan Intruski Fraksi atau PDIP

Akhirnya Arteria Dahlan turuti permintaan Ridwan Kamil, tegaskan bukan intruski fraksi atau PDIP

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkap Layar YouTube Mata Najwa
Arteria Dahlan akhirnya mengikuti permintaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan meminta maaf kepada warga Sunda 

TRIBUNKALTIM.CO - Anggota DPR RI Arteria Dahlan akhirnya menuruti permintaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebelumnya, Kang Emil meminta politikus PDIP ini untuk meminta maaf kepada warga Sunda di Nusantara.

Arteria Dahlan dinilai menyudutkan warga Sunda saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Arteria Dahlan mendesak Jaksa Agung mencopot kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat resmi.

Alhasil, politikus PDIP ini pun panen kritikan dari berbagai kalangan, terutama dari warga Sunda.

Baca juga: Dinilai Sudutkan Sunda, Akhirnya Arteria Dahlan Buka Suara, Sedih Dengar Pernyataan Ridwan Kamil

Baca juga: Terbaru! Nasib Arteria Dahlan Buntut Ucapan Soal Bahasa Sunda, PDIP Jabar Minta DPP Pecat atau Tegur

Baca juga: Kode Maju Pilpres 2024? Baliho Ridwan Kamil Muncul di Bali dan Surabaya, Gub Jabar Akui Kampanye

Arteria Dahlan pun menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya sama sekali bukan instruksi PDIP atau fraksinya. 

Arteria Dahlan menuturkan kekeliruan tersebut murni berasal dari dirinya dan tidak terkait dengan PDIP.

Dilansir dari Kompas.com, Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan kembali menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang mempersoalkan adanya kepala kejaksaan tinggi (kajati) yang berbahasa Sunda saat memimpin rapat.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, semualah,

Karena saya menganggap orang Sunda itu bagian dari keluarga besar kami," kata Arteria Dahlan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Politikus PDIP itu mengaku mempunyai banyak teman, sahabat, dan keluarga yang berasal dari suku Sunda.

Arteria Dahlan menegaskan, pernyataannya itu tidak bermaksud untuk merendahkan dan menyakiti warga Sunda.

Serta tidak ada kaitannya dengan PDIP maupun Fraksi PDI-P.

"Pernyataan atau pertanyaan yang mungkin membuat gaduh ini murni dari saya pribadi selaku anggota DPR RI dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan.

Tidak ada kaitan dengan fraksi atau dengan partai kami.

Dan pastinya tidak ada maksud untuk rasis atau merendahkan bahasa atau suku Sunda," ujar Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan berharap, hubungan silaturahmi antara ia dengan masyarakat Jawa Barat dan suku Sunda dapat terus berjalan sebagai keluarga besar.

Ia juga berharap, kritik yang diarahkan kepadanya terkait pernyataannya itu dapat menjadi pelajaran baginya agar bisa bekerja dengan lebih baik.

Baca juga: Dihadirkan Jaksa untuk Beratkan Munarman, Napi Teroris Ini Justru Mau Ringankan Vonis eks Sekum FPI

"Saya prbadi, karena saya lama tinggal di Depok, orang Jawa Barat juga, tentunya tidak ada dari sejak awal untuk mendiskreditkan orang Jawa Barat dan suku Sunda," kata Arteria Dahlan.

Dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung pada Senin (17/1/2022), Arteria meminta Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin untuk mencopot seorang kajati yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Arteria Dahlan menilai, seorang kajati perlu menggunakan bahasa Indonesia dalam rapat agar tidak menimbulkan salah persepsi orang yang mendengarnya.

"Kita ini Indonesia, Pak.

Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya.

Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ujarnya.

Pernyataan itu pun menuai respons negatif dari publik, khususnya masyarakat Sunda.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Arteria Dahlan meminta maaf atas perkataannya itu.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini.

Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi.

Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, di sela kunjungannya di Bali, Selasa (18/1/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Selain Ridwan Kamil, pernyataan Arteria juga menuai protes dari Wagub Jabar UU Ruzhanul Ulum, Anggota DPR Dapil Jabar yang juga eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, budayawan sunda Budi Dalton dan sejumlah pihak lainnya.

Baca juga: Viral Referendum Tolak Ibu Kota Baru, Respon PKS, Tiru Kazakhstan, Fadli Zon Usul Tolak Nusantara

Pernyataan Arteria Dahlan yang Memicu Kontoversi

Ucapan Arteria Dahlan soal bahasa Sunda memicu protes banyak orang. Mulai dari politisi, tokoh masyarakat, akademisi, hingga netizen.

Lantas, apa sebenarnya yang diucapkan Arteria Dahlan hingga menyulut emosi banyak orang?

Semua itu bermula saat Komisi III DPR RI menggelar rapat dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (17/1/2022) di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks DPR/MPR, Jakarta.

Awalnya, Arteria Dahlan saat itu menyinggung ada Kejaksaan Tinggi berbicara bahasa Sunda saat rapat kerja.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," kata Arteria Dahlan kala itu.

Baca juga: Ubedilah Badrun Selamat? Akhirnya Gibran Rakabuming Minta Jokowi Mania Cabut Laporan di Polisi

Arteria Dahlan menyayangkan sikap Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

Menurut politisi PDIP itu, Kajati seharusnya menggunakan bahasa Indonesia.

"Kita ini Indonesia, Pak. Jadi orang takut kalau omong pakai bahasa Sunda, nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," lanjut dia. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved