EKBIS

Cukup untuk 2 Bulan, Kementerian Perdagangan Jamin Stok Kedelai untuk Produksi Tahu dan Tempe Aman

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menegaskan, pemerintah menjamin stok kedelai saat ini cukup dan aman

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
ILUSTRASI - Hani, salah satu pedagang Tahu dan Tempe, di Pasar Tanjung Limau, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menegaskan, pemerintah menjamin stok kedelai saat ini cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan nasional, khususnya untuk produksi industri pengrajin tahu dan tempe.

Hal ini ditegaskan Oke meskipun terdapat peningkatan harga kedelai dunia.

“Kementerian Perdagangan bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional menjamin harga kedelai tetap terjangkau dan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional, meskipun harga kedelai dunia masih cukup tinggi,” tandas Oke pada siaran pers yang diterima Tribunkaltim.co, Kamis (20/1/2022).

Oke menjelaskan, peningkatan harga kedelai yang terjadi saat ini disinyalir merupakan dampak cuaca ekstrem yang terjadi di negara produsen kedelai, seperti Argentina dan Brasil.

Selain itu, juga adanya rush pembelian kedelai asal Amerika Serikat oleh Tiongkok pasca badai Ida usai.

Baca juga: Buntut dari Mogok Produksi, Dua Pasar di Bontang Kehabisan Stok Tahu dan Tempe

Baca juga: Harga Tahu dan Tempe Pekan Ini di Kota Bontang, Bakal Naik Hingga 30 Persen

Baca juga: Kedelai Alami Lonjakan Harga, Pengrajin Tahu Tempe di Balikpapan Menjerit

“Kami berharap kondisi peningkatan harga kedelai dampak cuaca ekstrem ini tidak berlangsung lama. Hal tersebut mengingat adanya potensi kenaikan produksi kedelai dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Oke.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu kedua Januari 2022 sekitar USD 13,77/bushels atau setara USD 505/ton naik dari kondisi minggu pertama Januari 2022 yaitu USD 13,15/bushels atau setara USD 483/ton.

Sehingga, landed price diperkirakan berada di kisaran Rp 8.500/kg dan harga di tingkat importir diperkirakan Rp 9.300/kg.

Menurut informasi Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), stok kedelai di tingkat importir anggota Akindo saat ini sekitar 400 ribu ton yang terdiri atas stok awal Januari 2022 sebanyak 150 ribu ton dan stok yang akan masuk di pertengahan Januari 2022 sebanyak 250 ribu ton.

Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar dua bulan mendatang.

Baca juga: PPTT Bontang Pastikan Aksi Mogok Produksi Tidak Mengganggu Stok Tahu Tempe di Pasar

Menurut Oke, Kementerian Perdagangan secara periodik akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia.

Hal itu dilakukan untuk memastikan stabilitas harga kedelai di tingkat industri pengrajin tahu dan tempe, serta stabilitas harga di pasar rakyat.

"Kami mengimbau para importir kedelai untuk bersama-sama menjaga harga kedelai tetap terjangkau bagi para industri pengguna, khususnya para pengrajin tahu dan tempe. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan produk turunan kedelai dengan harga terjangkau,” pungkas Oke. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved