Hasil Riset LD FEB UI, Kontribusi Ekosistem Gojek kepada PDRB Balikpapan Capai Rp 2,67 Triliun

Ekosistem Gojek kembali menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian kota Balikpapan pada tahun 2021.

Editor: Diah Anggraeni
RESKA K. NISTANTO
Ekosistem Gojek kembali menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian Kota Balikpapan pada tahun 2021. Peningkatan pendapatan diperkirakan menjadi sekitar Rp 2,67 triliun pada tahun 2021 atau setara dengan 2,6 persen PDRB Kota Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ekosistem Gojek kembali menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian Kota Balikpapan pada tahun 2021.

Solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat pulih dari dampak pandemi melalui peningkatan pendapatan pada tahun 2021 dibanding 2020.

Ketangguhan dan peningkatan pendapatan tersebut membuat kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan menjadi sekitar Rp 2,67 triliun pada tahun 2021 atau setara dengan 2,6 persen PDRB Kota Balikpapan.

Baca juga: Hemat hingga 90 Persen Bepergian ke Sekolah dan Kampus dengan Gojek, Begini Caranya

Demikian temuan dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul "Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Kota Balikpapan Selama Pandemi 2020-2021".

"Riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang kami lakukan setiap tahunnya. Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya," kata peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi.

Temuan menarik lainnya dari riset ini adalah bagaimana layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Kota Balikpapan, serta kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah dan ingin terus bermitra dengan Gojek ke depannya.

Temuan-temuan utama riset ini adalah sebagai berikut:

A. Ekosistem Gojek menjadi pilihan utama warga Balikpapan

- Mayoritas konsumen selalu/lebih sering memanfaatkan layanan GoRide (75 persen) dan GoCar (87 persen)

- 89 persen konsumen selalu/lebih sering menggunakan layanan GoFood

- 73 persen konsumen selalu/lebih sering memanfaatkan GoSend.

Baca juga: Dukung Herd Immunity di Balikpapan, Gojek Regional Indonesia Timur Ajak Mitra Driver Ikut Vaksinasi

B. Mitra mendapatkan banyak manfaat dari platform online sebagai tempat mencari nafkah

- 2/3 mitra driver memprioritaskan fleksibilitas waktu dalam kemitraan dengan Gojek.

- Fleksibilitas ini memungkinkan mereka membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta bebas on-bid atau off-bid kapanpun

- 9 dari 10 mitra driver GoRide menyatakan mereka tetap dapat memiliki pendapatan selama pandemi untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek

- Mayoritas mitra GoRide menyatakan kemitraan dengan Gojek meningkatkan kualitas hidup mereka dan sebagian mitra GoCar menyatakan optimis dengan masa depan lebih baik dengan kemitraan bersama Gojek

- Mitra mengapresiasi berbagai dukungan yang diberikan Gojek seperti potongan harga dari program Swadaya, inisiatif menjaga keamanan, kesehatan. dan higienitas mitra, layanan kepesertaan BPJSTK/asuransi, dan kesempatan mendapatkan pendapatan
tambahan misalnya melalui Promogo/GoCek.

C. Keandalan ekosistem dan solusi Gojek membantu UMKM dan pengusaha pemula terus tumbuh di tengah pandemi

- Pendapatan Mitra UMKM GoFood Balikpapan rata-rata naik 82 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020

- 1 dari 8 mitra UMKM di Kota Balikpapan bergabung ke GoFood saat pandemi

- 1 dari 3 mitra UMKM adalah pengusaha pemula yang langsung go-digital

- 3 dari 4 UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha. Manfaat utama yang dirasakan UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah 1) kesempatan untuk ikut dalam program promosi GoFood, 2) kemampuan mengirim makanan via pengemudi Gojek, 3) perluasan akses pasar, dan 4) kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz

- Sebagian besar UMKM menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan.

"Keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Dalam penelitian ini kami juga melihat mayoritas konsumen Balikpapan (89 persen) akan tetap menggunakan aplikasi Gojek meski tanpa promo. Hal tersebut mencerminkan persepsi positif konsumen terhadap ekosistem Gojek sebagai platform yang mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan aman di masa pandemi," papar Alfindra.

Baca juga: Gojek Bagikan Uang Sembako Rp 25 Miliar untuk Mitra Driver Aktifnya

Ekosistem Gojek Diperkirakan Berkontribusi Sebesar Rp 249 Triliun pada Perekonomian Nasional

"Untuk tingkat nasional, kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan mencapai 1,6 persen dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di tahun 2021. Kontribusi ekonomi ini meningkat 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw.

Menurut Paksi, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan khususnya UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi. Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan Mitra UMKM GoFood naik rata-rata naik 66 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.

Angka kontribusi Gojek baik di tingkat kota Balikpapan maupun nasional dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra driver GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, UMKM social seller, dan mitra UMKM GoTo financial, serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman
berdasar tabel input output.

Riset LD FEB UI dilakukan di 16 kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020).

Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra UMKM social seller, dan 8.559 konsumen.

Mayoritas responden (95 persen) tersebar di 21 kota.

Pengumpulan data dilakukan secara online dengan pendekatan simple random sampling (margin of error 2 persen, level of confidence 95 persen).

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved