Berita Nasional Terkini

Pesan Menohok Anies Baswedan Kepada ke Hatersnya, Singgung Fitnah dan Fakta, Sindir Giring PSI Lagi?

Pesan menohok Anies Baswedan kepada ke hatersnya, singgung fitnah dan fakta, sindir Giring Ganesha PSI lagi?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Lusius Genik/Trbunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berada di Kantor PMI DKI Jakarta, Senin (14/6/2021). Anies Baswedan memberi pesan menohok kepada para hatersnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan akhirnya merespon beragam kritikan yang dialamatkan kepadanya.

Kepada para hatersnya, Gubernur DKI meminta agar kritik yang dilayangkan berbasis fakta dan bukan fitnah.

Diketahui, beberapa program Anies Baswedan menjadi sasaran kritik para haternya.

Diantaranya Formula E, penanganan banjir, sumur resapan, hingga rumah DP 0 persen.

Terbaru, kritikan cukup kencang datang dari Ketum Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) Giring Ganesha.

Anies Baswedan sendiri dinilai jarang merespon langsung kritikan yang dialamatkan padanya.

Baca juga: Tak Pakai Nidji, Kini Anies Baswedan Sindir Langsung Giring PSI, Waktunya Buat Keliling Tak Penting

Baca juga: Nasib Ganjar Pranowo? Pakar Prediksi PDIP Pasangkan Puan Maharani dan Ridwan Kamil di Pilpres 2024

Baca juga: Bukan Ahok, 4 Calon Kepala IKN Nusantara Kaltim, Kriteria Jokowi, Ridwan Kamil dan Risma Berpeluang

Dilansir dari wartakota dalam artikel berjudul Pesan Anies kepada Tukang Nyinyir dan Pengkritik: Gunakan Fakta, Bukan Fiksi Apalagi Fitnah, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap dikritik oleh sejumlah pihak.

Teranyar, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengkritik rencana Anies yang ingin menggelar turnamen Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang.

Selain dinilai pemborosan, Giring meragukan rencana pembangunan venue dapat selesai tepat waktu.

Bahkan sebelumnya, Giring pernah menuding Anies sebagai pembohong dan tidak rela Indonesia dipimpin oleh orang seperti itu pada Pilpres 2024 mendatang.

Dikutip dari YouTube Total Politik pada Jumat (21/1/2022), Anies meminta kepada pengkritik agar menyampaikan gagasannya berdasarkan fakta yang ada.

Dengan begitu, kritik tidak menjadi opini yang melenceng dari fakta sesungguhnya.

Baca juga: Mesin Politik Anies Baswedan Bertambah Menuju Pilpres 2024, Kini Emak-emak Deklarasi Dukung Gub DKI

“Kalau kita memberikan kritik maka gunakan fakta, jangan gunakan fiksi apalagi fitnah. Kalau mau kritik pakai fakta, sehingga bagi yang mendengarkan itu berfaedah,” ujar Anies.

Menurutnya, kritik tidak perlu dibungkam karena merupakan proses pendidikan bagi publik.

Kata Anies, seseorang sebetulnya melakukan pembelajaran mandiri (self learning) ketika sedang menonton ataupun membaca berita.

“Kalau kita dapat kehormatan untuk bicara maka hormati pendengar kita dengan menyampaikan fakta dan sampaikan perspektif.

Itu nggak apa-apa, yang repot itu kan perspektifnya kritik tapi pakainya fiksi, kalau pakai fakta nggak apa-apa kita bisa ngobrol,” jelas Anies.

Jika konsep itu diterapkan, kata Anies, bangsa Indonesia semakin tercerahkan karena penerima kritik mendengarkan perspektif yang berbeda-beda.

Anies menganalogikan seperti sebuah gelas yang diisi air mineral.

Apabila ada 100 orang menyampaikan isi gelas tersebut adalah kopi, maka terbentuklah opini menjadi air kopi, bukan lagi air mineral.

Baca juga: Giring dan Anies Baswedan Saling Sindir, Eks Vokalis Nidji Singgung Oktober Bakal Ada yang Tumbang

Baca juga: Alasan Ganjar Pranowo Diundang Tapi Tak Hadir, Ada Puan Maharani & Gibran di Peresmian Pasar Legi

Begitu juga dengan opini soal rencana turnamen Formula E yang dianggap pemborosan saat Ibu Kota dilanda pandemi.

Anies menyebut, pembayaran dilakukan sebelum pemerintah pusat mengumumkan adanya pandemi Covid-19. Biaya komitmen Formula E dikeluarkan menggunakan APBD DKI Jakarta atas persetujuan DPRD DKI Jakarta.

“Jadi, ketika kami sudah melakukan pembayaran dulu dan saya yakin yang bicara itu tahu (biaya komitmen dibayar sebelum pandemi), tapi kalau semua orang bilang pengeluarannya dilakukan sekarang (saat pandemi), terjadilah opini,” ucapnya.

Seperti diketahui, Ketua Umum PSI Giring Ganesha menyebut sosok yang ia nilai tak layak menggantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden.

Menurut Giring, sosok yang menggunakan isu SARA serta mempolitisasi agama, tak layak menjadi pemimpin Indonesia.

Hal itu disampaikan Giring saat sambutan acara puncak peringatan HUT Ke-7 PSI di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, PSI Langsung Sorot Anies Baswedan Sibuk Seremonial Check Sound dan Formula E

Baca juga: Akhirnya Kadin dan Apindo Beda Sikap Soal Gugatan ke Anies Baswedan, UMP DKI Tak Naik 5,1 Persen?

“Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA, dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” kata Giring.

Dia lalu juga menyebut Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin seorang pembohong.

Di hadapan Presiden Jokowi, Giring memberikan petunjuk orang yang dia maksud, yakni seorang yang pernah dipecat dari kabinet.

“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong, dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” ucap Giring yang disambut tepuk tangan kader yang hadir. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved