Berita Samarinda Terkini
Punya Koleksi Puluhan Tamiya Mini 4 WD, Memed Bikin Trek Sendiri agar Bisa Main
Tamiya merupakan generasi mainan 4 WD berukuran panjang sekitar 16 cm lebar 7 cm memiliki peminat di Indonesia sejak tahun 1990-an.
Penulis: Nevrianto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tamiya merupakan generasi mainan 4 WD berukuran panjang sekitar 16 cm lebar 7 cm memiliki peminat di Indonesia sejak tahun 1990-an.
Mini 4WD (4-Wheel-Drive) adalah sejenis model miniatur mobil balap rakitan yang terbuat dari plastik maupun plastik campuran berskala 1/20 (1:20) hingga 1/48 (1:48).
Generasi 1987-1992 pasti pernah tahu film Dash Yonkuro yang tayang di layar televisi Indonesia, kemudian generasi penerusnya, yakni Film Lets and Go yang memasyarakatkan mainan Tamiya dan tayang di televisi di Indonesia pada 2002-2005.
Tak terkecuali di Kota Tepian Samarinda, hingga kini tamiya masih memikat hati para pehobi, termasuk Ahmad Dwi Martanto Priyatmoko, warga Jalan Pelita 2, Sambutan, Gang Berkah, Samarinda.
Pria yang akrab disapa Memed ini mengoleksi sekitar 40 item tamiya lengkap beserta 3 set track lintasannya dan sejumlah aksesori pendukung.
Baca juga: Tamiya Paser Gelar Open Race Mutiar Zea Cup, 2 Tahun Vakum Sejak Pandemi Covid-19
Baca juga: Ramaikan Pekan Kreatif Kaltim 2021, Wanita Asal Balikpapan Ini Mulai Hobi Melukis Sejak 2006
"Saya sebenarnya bukan kolektor namun saya menggemari tamiya terinspirasi dari film Lets and Go tahun 90-an. Di dunia balap dan kompetisi, saya tergolong baru,” ujar Memed, Sabtu (22/1/2022).
Ia mengaku suka main Tamiya sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia mainan Auldey mirip tamiya terinspirasi dari film Lets and Go.
“Syukurnya setelah sekolah dan kemudian lulus kuliah dan memasuki dunia kerja, masih menggemari tamiya. Kini saya memiliki Tamiya untuk balapan buatan Jepang dan Filipina juga Indonesia," katanya.
Memed mengaku awalnya mencari informasi tamiya.
“Selain Auldey, kalau tahun 1995-1996 main mini 4WD GoKey karena tamiya dulu umumnya dimiliki orang kaya saja," tutur Memed.
Setelah suka, Memed mulai membeli dan merakit sendiri sampai duduk di bangku SMP pada 2003. Selanjutnya mulai bermain balapan tamiya di Swalayan Ana, Jalan Imam Bonjol Samarinda.
Baca juga: 11 Desember Hari Gunung Sedunia, Begini Cerita Pegiat Alam Bebas, Hobi Mendaki Gunung Jadi Profesi
Memed punya rekan Rama, warga Jalan Raudah yang juga pehobi tamiya sejak lama.
"Yang saya ingat di masa masih sekolah ngumpulin duit dulu untuk beli aksesori, kemudian beli tamiya. Saya lebih menekuni balapnya,” kata Memed.
Pada 2009 usia kuliah, Memed mulai coba race dikenal sebagai Nascar dengan balapan trek panjang 300 sampai 400 keping. Dia mengikuti kelas Standar Tamiya Box (STB) Plus.
Rakitan box cuma boleh ganti beberapa part.