Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Walikota Samarinda Andi Harun Buka-bukaan Soal Banjir, Waspadai Curah Hujan Tiga Bulan

Menanggulangi banjir, Andi Harun meminta kesabaran masyarakat, karena penanganan banjir tidak secepat penanganan sektor sosial lainnya.

Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
Talk Show VIP Room Tribun Kaltim menghadirkan Walikota Samarinda, Andi Harun yang mengangkat tema Menatap Samarinda 2022, Senin (24/1/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur telah berusia 354 tahun di 2022 ini.

Berbagai persoalan klasik, seperti banjir masih terus membayangi.

Berganti Walikota, namun persoalan seakan tetap sama, banjir masih ada.

Di era Walikota Andi Harun, masalah banjir mendapat porsi perhatian lebih, bahkan prioritas.

Hal ini terlihat dari berbagai proyek besar yang diapkan, seperti membangun bendungan.

"Kita sudah ada studi curah hujan di Samarinda, ada beberapa tahap di sekitar bulan April, Agustus dan November yang harus kita waspadai," kata Andi Harun dalam talkshow eksklusif Tribun Kaltim, Senin (24/1/2022).

Ia pun meminta warga bersabar terhadap persoalan ini.

Berikut petikan wawancara Andi Harus, bersama wakil Pemimpun Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto.

BMKG memprediksi hingga bulan Agustus, kemungkinan besar curah hujan agak tinggi, bagaimana langkah percepatan normalisasi dengan anggaran yang sangat minim Rp 2,6 Triliun ?

Menanggulangi banjir, dengan rendah hati saya meminta kesabaran masyarakat, karena penanganan banjir tidak secepat penanganan sektor sosial lainnya. Kita butuh normalkan area sebelum kita masukkan proyeknya, kemudian kita juga perlu sesuaikan kemampuan anggaran kita.

Saya perlu sampaikan memang kita punya APBD Rp 2,6 Triliun, tetapi separuhnya untuk biaya rutin seperti belanja pegawai, kita hanya memiliki sekitar Rp 500 miliar yang tersedia untuk membangun semua sektor dalam menangani banjir.

Selaku walikota saya harus pandai mengatur mana yang harus dibelanjakan dan yang harus ditunda, saya menganggap belanja untuk penaganan banjir adalah prioritas di samping belanja untuk penataan kota dan lainnya.

Kita sudah ada studi curah hujan di Samarinda, ada beberapa tahap di sekitar bulan April, Agustus dan November yang harus kita waspadai.

Sebabnya sejak (APBD) perubahan hingga murni 2022 kita masuk lagi di penaganan banjir, seperti kegiatan di simpang Sempaja kita lanjutkan pada tahun ini, begitu pula di jalan D.I. Panjaitan dan simpang Lembuswana.

Kita akan bongkar jalur lambat Mal Lembuswana yang sudah kita mulai pekerjaannya dari depan rumah jabatan Walikota.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved