Berita Nasional Terkini

Penyebab Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Mahal, Erick Thohir Ungkap Biang Keroknya

Dari penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir terungkap penyebab harga tiket pesawat mahal.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI
Kru Garuda Indonesia Melakukan Pengecekkan Pesawat di Hanggar 2 Garuda Maintenance Facilities (GMF), Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng 

Kasus ini masih dalam penyelidikan Kejaksaan Agung.

"Untuk (pembelian) ATR 72-600 ini di tahun 2013. Jadi kalau yang ATR ini masih inisial ES dari hasil laporan audit investigasi," ujarnya dikutip dari Live Streaming Kompas TV.

Inisial ES ini bisa jadi merujuk pada nama mantan Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar. Erick Thohir sendiri mengklaim sudah mengantongi beberapa bukti.

Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir (Instagram @erickthohir)

Erick Thohir mengatakan, penyertaan bukti ini membuktikan bahwa pelaporan tersebut bukanlah sebuah tuduhan.

Menurut dia, sudah ada fakta-fakta dalam kasus pengadaan pesawat ATR 72 seri 600 dalam laporannya kepada Kejagung.

"Jadi bukan tuduhan karena kita bukan eranya saling menuduh. Tapi, mesti ada fakta yang diberikan," ucap dia.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Laporkan Dugaan Korupsi Garuda Indonesia ke Kejagung Bukan KPK, Kok Bisa?

Sosok Emirsyah Satar adalah eks pejabat Garuda yang sebelumnya juga telah tersangkut kasus korupsi.

Emirsyah Satar saat ini diketahui masih mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Ia divonis 8 tahun penjara usai dinyatakan bersalah karena menerima suap senilai Rp 49,3 miliar dan melakukan pencucian uang dengan total Rp 87,46 miliar.

"Kami serahkan bukti-bukti audit investigasi, jadi bukan tuduhan, sudah bukan lagi era menuduh, tapi mesti ada fakta yang diberikan," ujar Erick Thohir.

Selain itu, Erick menyatakan, laporan tersebut tidak bertujuan untuk menghukum oknum di lingkungan BUMN, tetapi sebagai upaya memperbaiki tata administrasi secara menyeluruh di Kementerian BUMN.

Karena itu, Erick menegaskan bahwa sudah saatnya oknum-oknum yang ada di lingkungan BUMN dibersihkan.

"Saya rasa sudah saatnya memang oknum-oknum yang ada di BUMN harus dibersihkan. Inilah memang tujuan kita terus menyehatkan dari pada BUMN tersebut," tegas dia.

Baca juga: Gambar Kaesang Terpampang di Kemasan Snack Pesawat Garuda, Erick Thohir Sebut Soal Open Market

Kronologi dugaan korupsi

Dikutip dari Antara, proyek pengadaan pesawat ATR 72-600 melalui leasing atau lessor merupakan pengembangan kasus lama yang terjadi pada zaman mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved