Berita Nasional Terkini

PENGAKUAN Keluarga Korban Tahanan yang Meninggal di Kerangkeng Manusia Milik Eks Bupati Langkat

Pengakuan keluarga korban tahanan yang meninggal di kerangkeng manusia milik mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Paranginangin.

KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Diduga kerangkeng manusia di dalam rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-angin, yang digunakan untuk modus perbudakan pekerja sawit. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengakuan keluarga korban tahanan yang meninggal di kerangkeng manusia milik mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Paranginangin.

Belakangan diketahui, tahanan kerangkeng manusia di rumah mantan Bupati Langkat ada yang meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia (LPSK).

Keluarga tahanan yang meninggal dunia memberikan pengakuan kepada LPSK.

Dari informasi yang dihimpun kejadian tewasnya tahanan kerangkeng manusia terjadi pada tahun 2019 lalu.

Pihak keluarga awalnya menerima informasi bahwa korban menderita asam lambung.

Namun ada dugaan bahwa korban mengalami kekerasan, lantaran ada tanda luka-luka pada jenazah korban.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: TERNYATA Peran Istri Mantan Bupati Langkat yang Punya Kerangkeng Manusia tak Main-main

Melansir Tribun-Medan.com dalam artikel berjudul TAHANAN di Penjara Bupati Langkat Nonaktif Meninggal, Keluarga Duga Ada Penyiksaan, LPSK mengatakan pernah ada korban meninggal saat mendekam di dalam sel pribadi milik Bupati Langkat.

Hal itu berdasarkan aduan warga Langkat yang salah seorang keluarganya menjadi korban meninggal di kerangkeng ilegal di kediaman Bupati Langkat Terbit Rencana Paranginangin.

"Jadi dari informasi yang kita dapat dari keluarga ada keluargnya meninggal yang disampaikan kepada kami setelah satu bulan menjalani rehabilitasi di sel tahanan Bupati Langkat," Ujar wakil ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu saat menggelar konfrensi Pers, Sabtu (29/1/2022)

Togi mengatakan peristiwa itu terjadi pada tahun 2019 lalu.

Dari penjelasan keluarga korban meninggal sejak sebulan di dalam sel.

Keluarga juga menemukan tanda tanda luka-luka akibat kekerasan.

"Jadi dari pengakuan keluarga korban meninggal karena alasan sakit asam lambung. Setelah satu bulan berada di dalam pihak pengelola rutan menelpon jika keluarganya meninggal dengan alasan sakit. Namun pihak keluarganya mencurigai ada kejangalan kematian keluarganya," ungkap Togi.

Baca juga: TERKUAK Peran Istri Mantan Bupati Langkat yang Punya Kerangkeng Manusia, Diduga Urus Makan Tahanan

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved