Berita Nasional Terkini

Bermula dari 3 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua, Mahfud MD Janji Bakal Jewer Said Didu

Gugurnya tiga prajurit TNI akibat teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, juga menjadi perhatian Mahfud MD

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menkopolhukam Mahfud MD. Bermula dari 3 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua, Mahfud MD Janji Bakal Jewer Said Didu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gugurnya tiga prajurit TNI akibat teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, juga menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkpolhukam) Mahfud MD.

Namun, komentar Mahfud MD belakang menjadi polemik.

Penyebabnya karena ada kata "untung" pada pernyataan yang dilontarkan Mahfud MD.

Terkait dengan hal itu, Mahfud MD lantas memberikan penjelasan mengenai ungkapannya tersebut.

Mahfud MD menjelaskan perihal tersebut melalui postingan Twitter di akun pribadinya, @mohmahfudmd, pada Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Buru KKB Papua, Wapres Maruf Amin Kirim Pesan Khusus ke Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Baca juga: Tewaskan 3 Prajurit, KKB Papua Numbuk Telenggen Tak Bisa Tidur Nyenyak, akan Diburu TNI Sampai Dapat

Baca juga: SOSOK Praka Rahman Tomilawa Eks Pemain Sepak Bola Gugur Demi NKRI, Diberondong Peluru oleh KKB Papua

Berikut penjelasan Mahfud MD melalui postingan di akun Twitter pribadinya:

Soal tewasnya 3 org TNI di Papua tak prnah sy bilang “Beruntung yg mati bkn warga sipil”.

Yg sy bilang: “KKB membunuh TNI dgn brutal, untungnya tdk ada korban warga sipil”.

Media menarasikan news dgn beragam. KOMPAS (29/1/22) sbg salah 1 media yg kredibel menulis dgn benar.

Masih melanjutkan postingannya tersebut, Mahfud MD juga menyinggung Muhammad Said Didu, berikut postingannya:

Di medsos @msaid_didu membuat narasi yang sepertinya sengaja ingin membuat kesan yang dibelokkan.

Nanti saya jewer dia, langsung ke WA-nya agar jeweran saya tak tersebar.

Dia itu suka bercanda tapi terkadang off side.

Baca juga: Bupati Puncak Komunikasi dengan KKB Papua usai 3 Prajurit TNI Gugur, Jenderal Andika: Harus Dibayar!

Terkait dengan kejadian tewasnya tiga prajurit TNI akibat serangan brutal yang dilakukan KKB Papua, Mahfud MD menyebutkan, kehadiran TNI di Papua kini bersifat defensif (bertahan), bukan ofensif (menyerang).

Hal itu disampaikan Mahfud menanggapi peristiwa penembakan oleh KKB Papua yang menewaskan tiga prajurit TNI AD di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis, (27/1/2022).

"Sekarang TNI itu bersifat defensif tidak ofensif, tapi satu kemajuan yang harus kita pelihara tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru," ujar Mahfud dalam keterangan video Humas Kemenko Polhukam, Jumat (28/1/2022), dilansir dari Kompas.com.

Mahfud MD mengatakan bahwa KKB Papua menyasar aparat keamanan yang bertugas di Papua, baik TNI maupun Polri.

Kendati demikian, Mahfud MD berpesan agar keselamatan masyarakat sipil tetap diutamakan.

"Nah sekarang bagaimana cara intensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan," kata Mahfud MD.

Baca juga: KKB Papua Siap-siap! Tak Cuma Buru, Andika Perkasa Beri Perintah Baru Pasca-insiden 3 Prajurit Gugur

Adapun tiga prajurit yang gugur merupakan anggota dari Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha.

Ketiganya yakni Serda M Rizal Maulana Arifin asal Bandung, Pratu Tupel Alomoan Baraza asal Jambi, dan Pratu Rahman Tomilawa asal Maluku Tengah.

Diketahui, KKB Papua menembaki anggota TNI yang berupaya mengevakuasi korban serangan, Kamis (27/1/2022).

Serangan ini merupakan serangan kedua, setelah beberapa saat sebelumnya, kelompok tersebut juga menembaki lokasi tersebut pada pagi hari.

Pelaku Penyerangan Diungkap Polri

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri mengungkap pelaku penyerangan Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Rekam Jejak Brutal Pasukan Numbuk Telenggen, Korlap KKB Papua yang Tewaskan 3 Prajurit TNI & Brimob

Kapolda Papua menyebut, dalang penyerangan itu adalah KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen yang selama ini beroperasi di wilayah itu.

"Pelaku masih kelompok yang sama (Lekagak Telenggen) yang selama ini membuat kegaduhan di daerah Puncak, kasihani saudara-saudara mereka yang mau mencari kesejahteraan di kampungnya," kata Fakhiri di Jayapura, Jumat (28/1/2022).

Fakhiri menyayangkan aksi penyerangan tersebut.

Apalagi, kondisi di kawasan Puncak kondusif dalam enam bulan terakhir.

"Ini sangat disayangkan, saya selaku Kapolda mengutuk tindakan yang dilakukan oleh kelompok yang selalu berseberangan dengan pemerintah," kata dia.

Kapolda Papua telah meminta Bupati Puncak Willem Wandik kembali berkomunikasi dengan kelompok tersebut.

Baca juga: Manfaatkan Pergantian Petugas Jaga, KKB Papua Lakukan Serangan Brutal, 3 Prajurit TNI Gugur

Tujuannya, agar konflik bersenjata tak terulang di sana.

"Kemarin saya sudah menelepon Bupati Puncak untuk segera membangun komunikasi aktif, kami minta kepada mereka untuk tidak melakukan langkah-langkah bodoh yang dampaknya justru dirasakan masyarakat," kata Fakiri.

Sebelumnya, KKB Papua menyerang Pos TNI Gome saat dilakukan pergantian jaga pada Kamis sekitar pukul 05.00 WIT.

Dari aksi tersebut, dua anggota TNI, Serda Rizal dan Pratu Tupas Barazza gugur karena mengalami luka tembak.

Kontak tembak sempat terjadi beberapa jam hingga akhirnya kedua korban bisa dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.

Namun setelah melakukan evakuasi, KKB kembali menyerang personel yang akan kembali ke Pos TNI Gome.

Akibatnya, Pratu Rahman gugur akibat luka tembak, sedangkan Pratu Saeful dalam kondisi kritis. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved