Berita Bontang Terkini

Harga Satuan Program Rantang Kasih Direvisi, Pemkot Bontang Sesuaikan Kemampuan Anggaran

Pemkot Bontang belum mengambil keputusan bulat soal penetapan harga satuan bagi penerima program Rantang Kasih,

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
HO/PEMKAB PURBALINGGA
ILUSTRASI Pemberian rantang, program sosial untuk masyarakat lemah. 

TRIBUKALTIM.CO, BONTANG - Pemkot Bontang belum mengambil keputusan bulat soal penetapan harga satuan bagi penerima program Rantang Kasih, yang dijadwalkan akan direaliasi pekan kedua Februari nanti.

Pasalnya kemampuan anggaran dengan besaran Rp 2 miliar untuk pembiayaan program ini terbilang dinilai kecil.

Sehingga Pemkot perlu sangat berhati-hati menentukan besaran harga satuan untuk makanan per masing-masing lansia.

Sebelumnya diusulkan, biaya satuan makanan seharga Rp 45 ribu per orang.

Baca juga: Belum Ada Keputusan, Skema Rantang Kasih di Bontang Mengikuti Surabaya atau Bayuwangi

Baca juga: Bulan Depan Walikota Bontang akan Jalankan Program Rantang Kasih, Beri Makan Lansia dan Warga Miskin

Baca juga: Program Rantang Kasih Walikota Bontang Basri Rase dan Wawali Najirah Mulai Digulirkan

Artinya, jika penyaluran paket makanan dilakukan dua kali dalam sehari, maka pemerintah menghabiskan 90 per hari bagi satu lansia.

Harga ini pun dikoreksi lantaran dinilai melebihi dari kemampuan anggaran yang tersedia. Jika mengacu pada harga tersebut, total biaya untuk paket makanan bagi 88 lansia akan menghabiskan sekitar Rp 2,8 miliar dalam setahun. Itu belum termasuk keperluan akomodasi lainnya.

“Itu terlalu besar kalau untuk harga makan. Kemampuan anggaran kita terbatas. Jadi perlu direvisi,” ujar Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Bakhtiar Mabe.

Rencananya pada rapat koordinasi dengan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Bontang, ada dua harga satuan yang akan diusulkan. Yakni antara Rp 25.000 atau Rp 30.000.

Jika harga satuan makanan ditetapkan Rp 25 ribu, total pembiayaan untuk 88 lansian selama setahun akan menghabiskan Rp 1,5 miliar.

Sedangkan untuk harga Rp 30.000, akan menelan biaya sebesar Rp 1,9 miliar untuk setahun.

“Perhitungan itu untuk penyaluran peket makanan dua kali dalam sehari. Itu juga belum termasuk dengan biaya akomodasi. Jadi kita tunggu keputusannya besok,” terang Bakhtiar Mabe.

Setelah disepakati, satuan harga akan dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Bontang, dan akan direvisi pada anggaran APBD pergeseran nanti.

Dalam rapat itu juga nanti akan menetapkan metode penyalurannya apakah menggunakan swakelola atau penunjukkan langsung. 

"Selain dua harga yang disepakati, skema pelaksanaan program juga akan disepakati," tandasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved