Berita Bontang Terkini
Belum Ada Keputusan, Skema Rantang Kasih di Bontang Mengikuti Surabaya atau Bayuwangi
Pemkot Bontang jadwalkan realiasi program rantang kasih bakal direalisasi pekan kedua Februai nanti
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemkot Bontang jadwalkan realiasi program rantang kasih bakal direalisasi pekan kedua Februai nanti.
Saat ini pemerintah masih memfokuskan pematangan program usai melakukan kunjungan kerja di dua daerah yang lebih dulu melaksanakan program serupa.
“Belum ada keputusan bulat soal skema. Masih ada beberapa opsi hasil dari kita belajar ke Bayuwangi dan Surabaya kemarin,” ujar Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Manusia (Dissos-PM), Bakhtiar Mabe saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Minggu (30/1/2022).
Dijelaskan Bakhtiar Mabe, ada perbedaan skema penyaluran dari dua daerah yang telah dikunjungi.
Baca juga: Maksimalkan Program Rantang Kasih, Walikota Bontang Belajar ke Banyuwangi dan Surabaya
Baca juga: Program Rantang Kasih Walikota Bontang Basri Rase dan Wawali Najirah Mulai Digulirkan
Baca juga: Bulan Depan Walikota Bontang akan Jalankan Program Rantang Kasih, Beri Makan Lansia dan Warga Miskin
Untuk di Bayuwangi, sistem penyaluran menggunakan skema bentuk pengadaan atau belanjang langsung, dengan memberdayakan para pedagang warung makan.
“Di sana juga berdayakan kurir ojol untuk pengantaran. Tapi bisa juga pemilik warung yang antar langsung,” terangnya.
Sedangkan kalau di Surabaya menggunakan skenario swakelola dengan memberdayakan kelompok masyarakat.
Menariknya di Surabaya, seluruh penerima program tidak ditanggung oleh pemerintah. Sebab hampir 70 persen penerima mampu diakomodir menggunakan CSR perusahaan.
“Di sana ada pakai Baznas. Hampir 30 persen saja penerima program rantang kasih yang diakomodir pemerintah,” ujar Bakhtiar Mabe.
Dua perbedaan skema programa ini tentu menjadi perbandingan Pemkot Bontang untuk memilih sistem penyaluran. Apakah mengikuti Bayuwangi atau Surabaya.
“Tapi paling tidak kan kita sudah punya gambaran. Jadi kita hanya perlu menyesuaikan kondisi dan kemampuan anggaran kita,” bebernya.
Namun untuk keputusan pasti, kemungkinan akan diputuskan besok, Senin (31/1/2022) usai melalukan koordinasi dengan bagian hukum Sekretaris Dearah Kota Bontang.
Bahkan termasuk, rapat koordinasi itu juga akan memutuskan penyaluran makanan apakah dilakukan dua kali dalam sehari atau hanya sekali.
“Kita ada 88 lansia. Ini kita mau rumuskan, apakah dengan kemampuan anggaran yang hanya Rp 2 miliar bisa menyalurkan makanan 2 kali sehari atau cuma sekali," ujarnya.
"Karena kita juga harus pertimbangkan keperluan lain seperti akomodasi,” tandasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel