Virus Corona di Kutim
Mumpung Penularan Covid-19 Masih Sedikit, Warga Terkonfirmasi Positif di Kutai Timur Jalani Isoter
Penularan Covid-19 di Kabupaten Kutai Timur mulai menunjukkan peningkatan pasca pemerintah pusat mengumumkan adanya varian virus baru Omicron
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Penularan Covid-19 di Kabupaten Kutai Timur mulai menunjukkan peningkatan pasca pemerintah pusat mengumumkan adanya varian virus baru Omicron.
Per tanggal 29 Januari 2022, Kecamatan Sangatta Utara memasuki zona merah dengan kasus positif Covid-19 mencapai 16 pasien.
Oleh karenanya, Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kutim mulai mempersiapkan diri melakukan antisipasi lonjakan penularan yang diperkirakan terjadi di awal atau pertengahan Februari mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal melalui Kabid P2P Muhammad Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap pasien dan kontak erat.
"Yang pasti akan ada peningkatan pengawasan buat mereka yang positif termasuk 15 sampai 20 orang yang terlibat kontak erat dengan masing-masing pasien," ujarnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Minggu (30/1/2022).
Baca juga: Cegah Omicron di Berau, Bupati Minta Lakukan Karantina Mandiri bagi Pelaku Perjalanan ke Luar Daerah
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Kutai Timur, Capaian Dosis Pertama Kumulatif 81,76 Persen
Baca juga: Kick Off Vaksinasi Anak Usia 6-11 di Kutai Timur Resmi Dimulai, 800 Murid Jadi Target Penyuntikan
Kegiatan Tracing dan Testing juga ditingkatkan agar tidak ada penularan yang tidak terdeteksi di tengah masyarakat.
Kendati demikian, ia mengakui bahwa meyoritas pasien yang terpapar Covid-19 saat ini dalam kondisi ringan atau orang tanpa gejala (OTG).
Untuk itu, Satgas Covid-19 harus lebih jeli dalam mengantisipasi adanya lonjakan baru dengan meningkatkan pengawasan terhadap pasien.
Salah satunya dengan mewajibkan pasien positif Covid-19 untuk menjalani isolasi secara terpadu di tempat yang telah disediakan oleh Pemkab Kutim.
"Mumpung penularan masih rendah, kami berharap semuanya yang terkonfirmasi itu bisa segera menjalani isolasi terpusat supaya tidak menularkan ke orang lain," ujarnya pada TribunKaltim.co.
Baca juga: Fakta Baru Vaksin Booster Pfizer, Tahan Lawan Virus Corona Omicron Selama 4 Bulan dan Efek Samping
Demi mencegah penularan yang lebih merebak akibat aktifitas suspek yang tidak terkontrol, rekomendasi isolasi terpusat menjadi satu-satunya cara sebagai pencegahan.
"Ya intinya bagaimana yang positif sekarang ini harus masuk ke Isolasi Terpusat yang sudah disiapkan," ucapnya.
Dikonfirmasi terkait dugaan adanya varian Omicron, Yusuf tidak bisa memastikan sebab Kutim belum memiliki lab khusus untuk mendeksi ini.
Tetapi ia meyakinkan bahwa pihaknya membaca adanya peningkatan penularan ini sebagai kemungkinan terburuk, yakni varian Omicron.
Hal tersebut agar antisipasi dan penanganan terhadap lonjakan penularan dapat lebih baik dan maksimal.