Berita Balikpapan Terkini

Pernah Main di JavaJazz dan NgayogJazz, Edelweiss Berhasil Remake Lagu Katakanlah

Sempat melalui pergantian personil, akhirnya Edelweiss bertahan hingga saat ini bersama Havid, Dicky dan Hendra

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Edelweiss adalah sebuah band yang terbentuk mulai 1 September 2005. Sempat melalui pergantian personil, akhirnya Edelweiss bertahan hingga saat ini bersama Havid, Dicky dan Hendra. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Edelweiss adalah sebuah band yang terbentuk mulai 1 September 2005.

Sempat melalui pergantian personil, akhirnya Edelweiss bertahan hingga saat ini bersama Havid, Dicky dan Hendra.

Mengambil nama Edelweiss dengan filosofi bunga abadi ini, para personil berharap band yang mereka gawangi ini nantinya akan langgeng dan bertahan lama seperti bunga Edelweiss.

"Ternyata bener, kita sudah hampir 17 tahun bersama dengan band ini dan sudah seperti saudara sih," ucap Havid mewakili teman-temannya yang lain.

Baca juga: Main Piano Sejak SMP, Bima Setyo Raharjo Pilih Genre Jazz, Musik Indah Hakikat Pembebasan Jiwa

Baca juga: Jazz Kampung Timur, Wadah Jamming Jazzer Balikpapan, Belajar Mencari Bahasa yang Sederhana

Baca juga: Cocok untuk Liburan Akhir Pekan, Berikut Informasi Harga Tiket Masuk Java Jazz 2020, Ini Jadwalnya

Selalu menggunakan additional player ketika bermain, Dicky mengaku kesusahan untuk menyamakan persepsi dengan orang baru.

"Susah nyari chemistry-nya sih, lalu untuk solid lagi kayanya berat juga sih dengan ditambahi personil baru," tandas Dicky.

"Bahkan mungkin bisa saja nanti mereka tidak konsisten dan akhirnya meninggalkan band ini lagi seperti personil sebelum-sebelumnya, tentunya akan menimbulkan polemik baru jika terjadi hal seperti itu," tambah Havid.

Sementara ini, Havid mengungkapkan menggunakan additional player juga memudahkan jika salah satu dari mereka tidak bisa hadir mengisi, maka bisa digantikan dengan yang lain.

Dalam hal karya, Havid menyampaikan Edelweiss pernah mengeluarkan album pada tahun 2007 silam.

Bertajuk Tentang Hati dan berisikan 10 lagu, album tersebut diproduksi melalui RnB label yang juga merupakan label yang mngeluarkan debut Tompi pada kali pertamanya muncul di publik.

"Pada saat itu kami sistemnya titip edar jadi kami merilis lalu kemudian dititipkan pada toko-toko kaset yang masih mendunia pada kala itu seperti, Distara dan lain-lain. Jadi bentuknya maish fisik, kaset dan CD," jelas Havid.

Setelah itu, Edelweiss mengeluarkan single yang cara produksinya berbeda dari sebelumnya.

"Berjudul Katakanlah dan lagu tersebut saat ini kami remake lagi untuk bisa didengarkan dengan versi yang berbeda dari sebelumnya," kata Havid.

"Sebenarnya lagu Katakanlah itu relate dengan kehidupan Havid yang memang pada saat itu digantungin sama pasangannya, pesannya memang 'kalau memang sudah nggak sayang sama temanku ini ya bilang, jangan digantungin begini' kan kasian temanku ini," tambah Dicky.

Perubahan musik dalam lagu Katakanlah ini berada pada teknikal gitar yang lebih nge-rock pada saat sebelum di-remake.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved