Viral Edy Mulyadi
Edy Mulyadi Tetap Kukuh Tolak Pembangunan IKN Nusantara, Minta Maaf Kepada Sultan & Suku Kalimantan
Sosok yang populer akibat perkataannya, Edy Mulyadi tetap kukuh menolak pembangunan IKN Nusantara, minta maaf kepada seluruh Sultan & suku Kalimantan
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok yang populer akibat perkataannya mengina Kalimantan, Edy Mulyadi akhirnya memenuhi panggilan Mabes Polri, Senin (31/1/2022).
Usai menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Edy Mulyadi menyatakan tetap kukuh menolak pembangunan IKN Nusantara yang dilakukan pemerintah di tanah Kalimantan Timur.
Sikap penolakan terhadap pembangunan IKN Nusantara bukan tanpa alasan.
Dalam kesempatan wawancara dengan awak media Edy Mulyadi membeberkan alasan dirinya, mengapa masih kukuh menolak pembangunan IKN.
Tak lupa juga, Edy Mulyadi kembali mengulang pemrohonan maafnya kepada kepada seluruh Sultan dan suku yang ada di Kalimantan.
Ia pun menegaskan bahwa masyarakat Kalimantan bukanlah musuhnya.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: NEWS VIDEO Pengacara Edy Mulyadi Minta Polisi Tak Diskriminatif: Bukan Kejahatan Pidana Berat
Edy Mulyadi tiba di Gedung Bareskrim Polri pada 09.55 WIB.
Dia memakai kemeja berwarna putih, blangkon beserta didampingi oleh kuasa hukumnya.
"Saya kembali minta maaf, saya nggak mau bilang itu ungkapan atau bukan. Saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya, sebesar-besarnya," ujar Edy di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022).
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Penuhi Panggilan Polisi, Edy Mulyadi: Musuh Saya Bukan Penduduk Kalimantan, dalam kesempatan itu, Edy menjelaskan bahwa dirinya menolak rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.
Menurutnya, uang tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lain.
"Kedua tetap menolak IKN karena IKN banyak kajian yang penting soal tidak tepat waktunya duit yang segitu banyaknya harusnya buat menyejahterakan rakyat, buat pembangunan ekonomi nasional, buat memompa ekonomi dalam negeri. Bukan untuk membangun," terang Edy.
"Coba ingat ya yang kita kemarin baru baca Bank Dunia menegur Bank Indonesia tidak boleh lagi beli surat utang yang ini artinya pembiayaan IKN nanti akan kembali bermasalah dan potensi mangkraknya luar biasa gedenya," sambung dia.