Ibu Kota Negara

Kenapa Ibu Kota Pindah dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kaltim? Ternyata Ini 4 Alasan Utamanya

Kenapa ibu kota Indonesia pindah ke IKM Nusantara di Kaltim? ketahuan 4 alasannya

Editor: Doan Pardede
HO/PUPR
ILUSTRASI Desain Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Teman-teman pasti sudah mendengar tentang pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur.

Pemindahan Ibu Kota ini sudah direncanakan sejak tahun 2019 dan hingga kini sedang dalam proses persiapan.

Bahkan belum lama ini Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama ibu kota baru.

Nama yang dipilih adalah Nusantara yang sebelumnya ada sekitar 80 usulan nama.

Baca juga: Perkembangan Teknologi Transportasi: Dari Delman ke Mobil dan Kereta Api, Selanjutnya Mobil Terbang?

Nama Nusantara itu dipilih dengan banyak pertimbangan yang sudah dibicarakan dengan ahli sejarah dan bahasa.

Tapi tahu tidak kenapa ibu kota harus dipindahkan?

Ada beberapa alasan terkait pemindahan ibu kota salah satunya adalah kondisi penduduk.

Simak ulasannya seperti dilansir Bobo.id di artikel berjudul Bukan Tanpa Alasan, Ini Penyebab Ibu Kota Indonesia Dipindahkan ke Kalimantan:

1. Populasi di Jawa Terlalu Padat

Alasan pertama dan yang paling utama adalah kepadatan penduduk di Jawa khususnya Jakarta sudah terlalu padat.

Hal ini diketahui melalui sensus pada tahun 2015 yang menyebut bahwa hampir setengah lebih penduduk Indonesia ada di Pulau Jawa.

Sedangkan di pulau-pulau lain penduduknya hanya sedikit, bahkan tidak lebih dari 10 persen jumlah penduduk Indonesia, lo.

Menurut Presiden Jokowi, hal tersebut tidak boleh dibiarkan karena penduduk yang terlalu padat akan menyebabkan berbagai masalah.

Masalah yang timbul bukan hanya sempitnya lahan tapi juga kondisi alam menjadi buruk seperti ada banyak polusi udara dan air.

Lalu Kalimantan dipilih menjadi tempat ibu kota baru karena merupakan pulau yang lebih luas dan jumlah populasi penduduk hanya sekitar enam persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Baca juga: Mengenal Nusantara, Nama IKN Baru di Kaltim, Diucapkan Gajah Mada, Dipopulerkan Ki Hajar Dewantara

2. Kontribusi Ekonomi Negara

Alasan selanjutnya adalah masalah ekonomi di Indonesia yang tidak merata.

Pulau Jawa menjadi wilayah yang paling banyak memberikan sumbangan ekonomi pada negara.

Namun, pulau-pulau lain menjadi lebih tertinggal masalah ekonomi ini.

Bahkan kontribusi ekonomi terbesar berada di ibu kota saat ini yaitu Jakarta, lo.

Karena itu, Presiden Jokowi ingin melakukan pemerataan dan menghilangkan istilah 'Jawasentris' yang sering dibicarakan.

Dengan pemindahan ibu kota ini, di harapkan wilayah lain seperti Kalimantan bisa lebih berkembang secara ekonomi.

3. Krisis Air Bersih

Selain populasi, pemerintah menganggap ketersediaan air besih menjadi salah satu fokus penentukan lokasi ibu kota baru.

Dari data yang sudah dikumpulkan pemerintah, Pulau Jawa sudah mengalami krisis air bersih yang cukup parah, lo.

Bahkan ada wilayah di Jawa Tengah yang memiliki indikator kebersihan air berwarna kuning yang berarti ketersediaan air bersih sangat rendah.

Baca juga: Ibu Kota RI Pindah ke Nusantara, 5 Negara Ini Juga Pernah Pindah Ibu Kota, Satu Disorot Karena Sepi

Selain itu, ada juga kelangkaan air bersih yang terjadi di Jawa Timur.

Dan yang paling parah adalah di wilayah Jabodetabek yang memiliki indikator warna merah sehingga kelangkaan air sangatlah parah.

Sedangkan wilayah dengan kondisi air yang layak tidak cukup banyak.

Kualitas air yang buruk itu akan berpengaruh pada kondisi kesehatan yang buruk.

4. Dominasi Lahan yang Terlalu Besar di Jawa

Teman-teman yang tinggal di Jakarta atau beberapa kota besar di Jawa pasti tidak asing dengan gedung-gedung besar.

Hal itu sesuai dengan data yang dihimpun pemerintah bahwa penggunaan lahan terbesar ada di Pulau Jawa.

Bahkan penggunaan lahan untuk jalan dan bangunan cukup besar hingga lima kali lipat dari pada Kalimantan.

Kondisi ini tentu tidak baik karena akan ada lahan hijau yang berkurang.

Semantara itu, di kalimantan masih ada banyak lahan luas yang belum dimaksimalkan penggunaannya.

Dengan pemindahan ibu kota, diharapkan tingkat pembangunan di Kalimantan bisa meningkat sehingga berpengaruh pada perkonomian masyarakat.

Nah, itu tadi empat alasan pemindahan ibu kota ke wilayah Kalimantan Timur.

(Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh/Amirul Nisa)

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved