Berita Berau Terkini

Belum Semua Pedagang di Kabupaten Berau Miliki Kartu Digital dan QRIS

Kartu anggota pedagang Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) Kabupaten Berau resmi beralih menjadi kartu berbasis digital

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Beberapa anggota memiliki kartu anggota berbentuk ATM, serta telah dipasangi QRIS untuk mempermudah pembayaran.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kartu anggota pedagang Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) Kabupaten Berau resmi beralih menjadi kartu berbasis digital.

Dijelaskan Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan, Salim, hal ini mempermudah pembayaran retribusi melalui transaksi non tunai menggunakan mesin ATM maupun Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Hal ini menjadi langkah awal sebagai langkah percepatan digitalisasi daerah. Dimulai dari pedagang di PSAD.

Pembayaran retribusi kini dapat diakses secara online. Bahkan, kartu anggota bisa difungsikan sebagai ATM. Alat pembayaran secara digital.

“Pastinya memudahkan para pedagang dalam pembayaran. Dan kami juga bisa memonitor langsung transaksi mereka,” katanya, Minggu (6/1/2022).

Baca juga: Pengelolaan Pelabuhan Wisata Tanjung Batu Berau, Kini Sah Diatur Dinas Perhubungan

Baca juga: Diskoperindag Berau akan Gelar Pasar Murah di Kecamatan Tabalar-Talisayan, Ada Jual Minyak Goreng

Baca juga: Di Momen Milad HMI, Sri Juniarsih Berpesan agar Kader Terus Berkontribusi dalam Pembangunan Berau

Lanjutnya, kartu itu belum bisa diterapkan ke seluruh pedagang.

Namun, diharapkan Salim, nantinya dapat mutasi menggunakan kartu anggota berbasis digital secara bertahap.

Selain itu, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada anggota pasar dengan perbankan.

“Agar transaksi non tunai lebih membumi dan familier. Jangan sampai layu,” jelasnya.

Saat ini baru sekira 100 pedagang yang mempunyai kartu anggota tersebut. Bentuknya seperti kartu ATM biasa, tapi ada fotonya.

“Sosialisasi terus dilakukan agar semua pedagang memiliki kartu anggota yang baru. proses pembuatan memakan waktu yang lama, karena perlu konfirmasi ke pihak perbankan provinsi,” jelasnya.

Selain itu, sudah ada tim untuk membantu dan mendampingi para pedagang agar bisa merasakan kemudahan bertransaksi secara online.

“Minimal satu minggu sekali mereka turun ke pasar,” sebutnya.

Baca juga: Mantan Camat Segah Divonis 2 Tahun 8 Bulan Penjara, BKPP Berau Siapkan Syarat Pemecatan

Salim menambahkan, tidak semua pedagang memiliki ponsel pintar menjadi pekerjaan rumah dalam mempercepat digitalisasi di PSAD.

“Insya Allah, program akan jalan. Apalagi mendapat bantuan WiFi dari CSR perbankan. Secara bertahap, pedagang akan merasakan manfaat dan kemudahan dari transaksi digital,” tandasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved