Amalan dan Doa

Doa Ketika Sedang Marah yang Diajarkan Rasulullah SAW, Ini Janji Allah SWT jika Bisa Menahan Marah

Bacaan doa ketika sedang marah yang diajarkan Rasulullah SAW, Bahasa Arab, latin dan artinya.

Editor: Nur Pratama
islamidia.com
Ilustrasi Marah 

“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.”

3. Mengubah posisi

Bila setelah berwudhu masih ada rasa marah dalam hati, maka coba untuk mengubah posisi.

Rasulullah juga menganjurkan bila sedang marah maka mengubah posisi.

Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلاَّ فَلْيَضْتَجِعْ

“Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring .”(Hadits shahih)

4. Bersujud atau salat sunah

Jika rasa marah tersebut masih belum cukum reda, maka dapat dilakukan bersujud atau mengerjakan salat sunah

Rasulullah dalam hadist Tirmidzi, menganjurkan bersujud bisa meredam amarah seseorang.

“Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).

5. Berzikir

Solusi atau cara meredam marah lainnya adalah berzikir.

Selain terdapat pahala, berzikir adalah senjata meredam amarah.

Anjuran ini sebagaimana terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran: 135.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allâh, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.”

Demikian, itulah cara meredam marah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Menahan rasa marah termasuk akhlak baik dan tindakan terpuji. Demikian mulai sekarang bisa diamalkan sahabat muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Menahan marah adalah satu akhlak baik sederhana yang sangat dicintai Allah SWT.

Tak hanya itu, akhlak baik tersebut juga bisa mengantarkan muslim ke Surga.

Satu akhlak yang dicintai Allah SWT itu adalah manahan marah.

Menahan marah termasuk dalam akhlak baik dan terpuji.

Tak ayal, bila bisa mengamalkan akhlak baik ini dijanjikan Allah SWT surga.

Sebagaimana hal ini pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis-nya:

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

“Janganlah engkau marah maka bagimu surga,” (HR Thabrani dalam Al Kabir: Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib, hadis shahih lighairihi).

Selain hadis tersebut, Rasululllah SAW menyebut barangsiapa yang menahan marah akan dijanjikan bidadari surga nantinya.

Dari Mu’adz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا – وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ – دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ

“Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat sehingga orang itu memilih bidadari cantik sesuka hatinya.” (HR. Abu Daud no. 4777 dan Ibnu Majah no.4186. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Bahkan Rasulullah SAW juga bersabda orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan emosinya.

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Yang namanya kuat bukanlah dengan pandai bergelut. Yang disebut kuat adalah yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari no. 6114 dan Muslim no. 2609).

Diterangkan dalam Al Quran, Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang bisa menahan marah.

Hal ini sebagaimana terkandung dalam dalam Al Quran penggalan Surat Ali Imran : 134.

وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Tata Cara Berdoa, dikutip dari Buku Kumpulan Doa Sehari-hari.

1. Menghadap kiblat

Hal ini berdasarkan sebuah hadis, "Rasulullah datang ketempat wuquf diArafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdo'a sehingga tenggelam matahari".

2. Membaca hamdalah atau pujian, Istighfar dan Shalawat

Salah seorang Sahabat Nabi berkata:

"Ketika Nabi Muhammad saw duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat.

Setelah selesai ia membaca doa,'Allahummaghfirlii warhamnii'.

Maka waktu itu Rasulullah pun berkata, wahai kawan, engkau terburu-buru.

Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah pujipujian kepada Allah.

Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu Engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdo'a .

Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw.

dan setelah itu Nabi bersabda, Berdo'alah akan dipenuhi."

3. Dengan suara lembut dan rasa takut

Firman Allah SWT yang berbunyi, "Berserulah (Berdo'a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang melampaui batas.

Dan janganlah engkau berbuat kerusakan dibumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya

dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan).

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al A'raf : 55-56)

4. Yakin akan dipenuhi

Didalam berdoa kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini:

"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu".

Waktu yang paling baik untuk berdoa

1. Antara azan dan Iqamat;

2. Menjelang waktu salat dan sesudahnya;

3. Waktu sepertiga malam yang terakhir;

4. Sepanjang hari Jumat;

5. Antara Zuhur dan Asar, serta Asar dan Magrib;

6. Ketika khatam membaca Al-Qur'an;

7. Ketika turun hujan;

8. Ketika melakukan tawaf;

9. Ketika menghadapi musuh di medan perang;

10. Dalam berdo’a sebaiknya di ulang tiga kali.

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Adab dan Tata Cara Berdoa Menurut Hadis, Waktu serta Tempat yang Baik untuk Berdoa , 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bacaan Doa Ketika Marah Agar Terhindar dari Dosa, Lengkap serta Cara Menahan Amarah, 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved