Berita Nasional Terkini
Duet Anies Baswedan & AHY Berpeluang Besar Menang di Pilpres 2024, Jadi Titisan SBY-JK
Anies Baswedan direncanakan dipasangkan dengan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY
Di sisi lain, Pengamat politik Islam The Political Literacy, Muhammad Hanifudin menilai, wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan Cak Imin akan berpengaruh pada dukungan umat Islam pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurut Hanif, potensi duet Prabowo-Muhaimin untuk Pilpres 2024 cukup terbuka.
Secara kalkulatif, lanjut Hanif, suara Gerindra dan PKB telah memenuhi ambang batas 20 persen presidential threshold sebagai syarat maju.
"Tapi, untuk menjadi pasangan pemenang, khususnya mendapat mayoritas dukungan umat Islam/partai Islam, masih butuh jalan panjang," paparnya kepada KOMPAS.TV via WhatsApp, Jumat malam (4/2/2022).
Hanif lantas memaparkan terkait potensi duet dua tokoh itu mewakili dua kubu partai besar tersebut.
Syarat pertama adalah, kata Hanif, Prabowo-Muhaimin harus mampu bangun koalisi partai berbasis Islam.
Baca juga: Gejala Omicron Ringan, Anies Baswedan Santai Saat Didesak Jokowi Atasi Covid-19
"Di antaranya adalah, pertama, harus mampu membangun koalisi dengan partai-partai Islam atau religius-nasionalis. Semisal PKS, PAN, dan PPP," paparnya.
Kedua, harus mampu merumuskan isu dan program kerja yang dapat menarik banyak suara.
"Mengingat, pemilih di Indonesia sudah mulai cerdas. Pemilih nanti juga akan melihat track record dan tawaran program kerja," ujarnya.
Dinilai Aneh karena Gerindra Sempat Mesra dengan PDIP
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, wacana duet Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden merupakan simulasi yang aneh.
Adi beralasan, sejauh ini Partai Gerindra telah menunjukkan kemesraannya dengan PDI Perjuangan sehingga wacana duet Prabowo-Muhaimin dapat menimbulkan pertanyaan soal nasib PDIP.
Baca juga: Gejala Omicron Ringan, Anies Baswedan Santai Saat Didesak Jokowi Atasi Covid-19
"Kemesraan PDIP-Gerindra itu sulit untuk dipisahkan saat ini. Makanya kalau ingin mencoba untuk merayu Prabowo, memang PDIP mau dikemanakan?" kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/2/2022).
Sementara, menurut Adi, Gerindra juga tampak kurang berminat untuk berkoalisi dengan PKB bila melihat respons elite Partai Gerindra menyikapi wacana duet Prabowo-Muhaimin.
"Kalau enggak direspons itu sama halnya tidak dianggap opini-opini dan gosip-gosip itu kan. Gerindra kan tidak bereaksi, bagi Gerindra itu tidak terlampau penting untuk direspons," ujar Adi.