Berita Nasional Terkini
Duet Anies Baswedan & AHY Berpeluang Besar Menang di Pilpres 2024, Jadi Titisan SBY-JK
Anies Baswedan direncanakan dipasangkan dengan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY
TRIBUNKALTIM.CO - Bursa calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024 mendatang sudah mulai memanas.
Salah satu tokoh yang dinilai bakal maju pada Pilpres 2024, yakni Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kini, Anies Baswedan dirumorkan dipasangkan dengan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sejumlah pihak mengatakan, jika pasangan tersebut berjodoh hingga Pilpres 2024, maka diprediksi bisa mengulang sukses pasangan SBY-JK (Jusuf Kalla).
Lalu, bagaimana peluang Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, berikut ulasannya dari sejumlah pengamat politik di Indonesia.
Pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta Ahmad Khoirul Umam mengatakan, duet keduanya dapat menjadi antitesis dari kekuasaan saat ini.
Baca juga: Menkes Buka-Bukaan Data Covid-19 Gelombang 3, Wilayah Anies Baswedan Pecah Rekor
Baca juga: Anies Baswedan Tiap Hari Rapat dengan Luhut Pandjaitan, Minta Jakarta PPKM Level 3
Baca juga: Usulan Anies Baswedan Ditolak Luhut Pandjaitan, Fadli Zon Minta LBP Pakai Akal Sehat
"Anies-AHY bisa mengklaim koalisinya sebagai “Duet Perubahan”," kata Umam dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/2/22), dilansir dari Kompas.TV.
Kabarnya, kata Umam, saat ini penjajakan kedua belah pihak sudah dimulai.
Umam menilai, koalisi keduanya dapat mengulang kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Jusuf Kalla (JK) seperti Pemilu 2004 lalu.
Jika keduanya berkoalisi, ada dua tokoh politik besar yang menjadi joined forces, yakni SBY selaku ayah dari AHY dan JK yang merupakan mentor politik Anies Baswedan.
"Jika duet ini digarap dengan baik, bisa saja duet Anies-AHY mengulang kemenangan SBY-JK sebagaimana terjadi di Pemilu 2004 lalu," katanya.
Menurut dia, bekal keduanya ialah elektabilitas yang memadai dengan posisi satu hingga enam besar.
Baca juga: IKN ke Kaltim, Jokowi Beri Waktu 2 Bulan ke Anies Baswedan Tentukan Status Jakarta
"Peringkatan elektabilitas itu tercermin dihampir seluruh hasil survei lintas lembaga yang muncul belakangan ini. Keduanya konsisten berada di radar dan bukan kategori tokoh dengan elektabilitas 1 koma," kata Umam.
Jika keduanya berkoalisi, maka Partai Demokrat akan menjadi sponsor utama yang membentuk 20 persen presidential threshold.
Itu akan menjadi awal yang baik, kata dia, sebab, tokoh partai yang memiliki elektabilitas dan mesin politik memadai hanya dua, yakni Prabowo dari Gerindra dan AHY.