Berita Balikpapan Terkini

Mengenal Pakaian Adat Mahligai, Baju Khas yang Dipakai pada HUT ke-125 Kota Balikpapan

Pemerintah Kota atau Pemkot Balikpapan melaunching pakaian adat Mahligai yang merupakan pakaian khas daerah Balikpapan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pemerintah Kota Balikpapan melaunching pakaian adat Mahligai yang merupakan pakaian khas daerah Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota atau Pemkot Balikpapan melaunching pakaian adat Mahligai yang merupakan pakaian khas daerah Balikpapan.

Walikota Balikpapan Rahmad Masud mengatakan, pakaian Mahligai Balikpapan merupakan salah satu pakaian daerah yang menambah keragaman.

Pakaian ini juga menambah khasanah warisan budaya Kota Balikpapan yang akan diresmikan dan akan mulai digunakan pada HUT ke-125 Kota Balikpapan.

"Mahligai punya arti istana atau puri yang bermakna rumah indah yang di dalamnya terdapat sifat-sifat manusia yang senantiasa bertaqwa dan bersedekah kepada Allah," ujar Rahmad Masud, Rabu (9/2/2022).

Pakaian adat Mahligai Balikpapan terinspirasi dari budaya Suku Paser Balik.

Baca juga: Meriahkan Hari Jadi ke-61 Bulungan, Anggota DPRD Gunakan Pakaian Adat Daerah

Baca juga: Hari Ini HUT ke-239 Kota Tenggarong, Bupati Imbau ASN Kenakan Pakaian Adat Kutai

Baca juga: Ikuti Upacara 17 Agustus Secara Virtual, Walikota dan Wawali Samarinda Kenakan Pakaian Adat

Dahulu di sepanjang pantai Teluk Balikpapan banyak bermukim Suku Paser Balik yang menjadi cikal bakal nama serta sejarah Kota Balikpapan.

Adapun detail pakaian ini berwarna hitam polos yang melambangkan bahwa Balikpapan merupakan Kota Minyak.

Aksesoris dan bordiran pada baju ini memiliki warna keemasan yang memiliki makna kebijaksanaan dan kesejahteraan.

Baju pada pria yang berwarna hitam polos dan bermodel surjan memiliki makna kehidupan dan taqwa.

Pada peci pria bermakna kesatuan yang terdapat bros kecil beruang madu yang merupakan maskot kota Balikpapan.

Pada bagian dada terdapat bandul Beruang Madu dengan rantai kuning ke-emasan sebagai pengikat bandul yang memiliki arti walaupun berbeda suku dan agama tapi tetap satu kesatuan dan silahturahmi tetap terjaga.

Baca juga: Diawali Defile Pakaian Adat, Bupati Pimpin Peringatan HUT Ke-7 Kabupaten Mahulu

Sedangkan baju pada wanita berwarna hitam polos dengan model kebaya kutu baru yang memiliki makna Suku Paser Balik terdahulu.

Pada ujung baju membentuk siku runcing yang saling berhadapan mempunyai arti satu kesatuan.

Kembang goyang dan bross pada wanita sebagai aksesoris memiliki bentuk bunga kelubut yang melambangkan perhiasan wanita.

Untuk bawahan wanita menggunakan kain atau jarik bermotif kelubut yang di depannya memiliki lipatan atau wiru sebanyak tujuh lapis. Memiliki arti, kita berpijak di bumi dengan tujuh langit di alam semesta.

"Besar harapan pada pakaian adat Mahligai Balikpapan bisa digunakan oleh masyarakat dan sahabat, kerabat, serta warga Kota Balikpapan," pungkas Rahmad Masud. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved