Berita Kaltim Terkini
Sektor Pertambangan Kaltim Diprediksi Terganggu atau Alami Trend Perbaikan pada Triwulan I 2022
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur dari sektor pertambangan diprediksi terganggu atau melanjutkan trend positif di Triwulan I 2022.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur dari sektor pertambangan diprediksi terganggu atau melanjutkan trend positif di Triwulan I 2022.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia atau BI Kaltim Ricky P Gozali menerangkan prediksi tersebut bisa saja terjadi, bisa juga tidak.
Perekonomian Kaltim triwulan I 2022 diprakirakannya akan terus melanjutkan momentum perbaikan dengan prasyarat kenaikan kasus Covid-19 pada awal tahun 2022 ini dapat dikendalikan dengan baik.
"Sehingga terus membuka peluang peningkatan mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi daerah yang ditopang oleh program vaksinasi yang semakin baik," terangnya, Rabu (9/2/2022).
Namun demikian, Ricky P Gozali menyampaikan perbaikan diprakirakan akan terus berlanjut yang bersumber dari semakin membaiknya kinerja lapangan usaha utama seiring dengan permintaan terhadap komoditas batu bara dan CPO yang masih tinggi.
Baca juga: Ditopang Sektor Pertambangan, Wabup Paser Menilai Transformasi Ekonomi Hijau Penting Dilakukan
Baca juga: Bupati Paser Ikuti Seminar Transformasi Perizinan Berbasis Resiko Sektor Pertambangan
Baca juga: Selama Pandemi, Angka Pengangguran Capai 1.334 Orang di Berau, Didominasi Sektor Pertambangan
Tentu permintaan tersebut dari negara mitra utama yakni Tiongkok karena adanya momen Chinese Lunar Year dan Winter Olympics di tengah harga komoditas internasional yang masih berada di level yang relatif tinggi.
"Selain itu, perbaikan juga ditopang oleh optimisme mayoritas eksportir batu bara yang dapat kembali melakukan ekspor sejak Februari 2022 dan carry over volume ekspor yang sempat tertahan pada Januari lalu," bebernya.
Meski begitu, tren perbaikan konsumsi juga diprakirakan Ricky P Gozali sedikit tertahan seiring dengan kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Kaltim serta berpotensi menekan permintaan dan mobilitas masyarakat.
"Faktor lain, adanya fenomena La Nina juga diprakirakan mengganggu kinerja sektor pertambangan serta pertanian akibat kecenderungan curah hujan yang akan meningkat di triwulan I 2022," tegasnya.
Sebagai informasi, Ricky P Gozali juga menerangkan kinerja ekspor Kaltim pada 2021 sempat mengalami perlambatan dengan tumbuh sebesar 1,32 persen di triwulan akhir setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 7,32 persen.
Baca juga: Bank Indonesia Sebut Sektor Pertambangan Menopang Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Jadi 4,77 Persen
"Hal tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan volume ekspor batu bara dan CPO ke negara mitra utama seperti Tiongkok dan ASEAN," sebutnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.