Berita Nasional Terkini
Tak Perlu Presiden 3 Periode, Terkuak Cara Agar Jokowi Tetap Bisa Pimpin RI, Dukungan Mulai Mengalir
Jalan bagi Jokowi untuk kembali memimpin Indonesia 5 tahun ke depan belum sepenuhnya tertutup.
Istilah itu merujuk pada politikus bertangan dingin yang dapat memunculkan kandidat memenangi pemilu.
"Kami memberi kontribusi kepada Presiden Joko Widodo dalam hal ini untuk bisa menjadikan pertimbangan bahwa Pak Prabowo Subianto lah yang bisa jadi pertimbangan bagi presiden untuk Pilpres 2024," kata Ferry dalam diskusi di acara Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (12/1/2022) malam.
Bukan tanpa alasan, Ferry mengungkit presiden bisa melihat hasil sejumlah lembaga survei nasional yang menunjukkan tingginya elektabilitas Prabowo sebagai capres 2024.
Menurut dia, tingginya elektabilitas itu tentu dapat menjadi salah satu faktor bagi Gerindra, king maker maupun partai politik lain untuk tertarik mengusung Prabowo sebagai capres.
"Bagi Partai Gerindra, tentu dengan hasil survei, Alhamdulillah masih menempatkan Prabowo Subianto menjadi salah satu tokoh yang calon presiden paling tinggi hasil surveinya," ucap Ferry.
Baca juga: Prabowo - Cak Imin Gandengan di Pilpres 2024? Pengamat Nilai Ganggu Kemesraan Gerindra dan PDIP
Di sisi lain, Ferry mengatakan bahwa Gerindra juga sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo untuk menolak adanya perpanjangan masa jabatan presiden.
Selain itu, dirinya juga menegaskan, Gerindra tetap taat pada ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bahwa Pilpres dilakukan pada 2024.
"Enggak ada ide perpanjangan dan lain sebagainya yang masih mewarnai dinamika yang terjadi sampai saat ini," tambah dia.
Terkait sosok Prabowo Subianto, ucap Ferry, adalah sosok yang memiliki kebesaran hati menerima kekalahan pada Pilpres 2019.
Saat itu, kata dia, bahkan Prabowo kemudian bersedia menerima tawaran Jokowi untuk masuk dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.
Hal itu dinilai menjadi sebuah pertimbangan penting bagi Gerindra untuk kembali mengusung Prabowo untuk maju dalam Pilpres.
"Pak Prabowo dengan segala kebesaran hatinya mau bergabung di dalam pemerintahan dalam rangka mendinginkan suasana. Saya enggak bisa membayangkan kalau Pak Prabowo tidak punya kebesaran hati, dan kita masih terbelah polarisasinya dengan sangat tajam menurut saya, lebih banyak mudaratnya," kata Ferry.
Sebelumnya, analis politik dari lembaga survei Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menilai bahwa Presiden RI Joko Widodo akan menjadi "king maker" paling kuat pada Pilpres 2024.
Burhanuddin menilai, kekuatan Jokowi sebagai king maker bahkan berpotensi melebihi politikus-politikus kawakan seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Apalagi, Megawati dinilai sudah tak mungkin mencalonkan diri lagi sebagai presiden, sementara itu Prabowo justru diprediksi akan ngotot mencalonkan diri lagi.