Berita Nasional Terkini

Ganjar Pranowo ke Wadas Tanpa Pengawalan, Curhat Warga Ditangkap Polisi dan Trauma, Reaksi Gubernur

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kembali mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Minggu (13/2/2022).

Editor: Ikbal Nurkarim
(Dok. Pemprov Jateng) via Tribunnews.com
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah terkait peristiwa penangkapan warga. Minggu (13/2/2022). Tanpa pengawalan dari aparat kepolisian, Ganjar datang ke Desa Wadas untuk menyampaikan permintaan maaf. 

"Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma,” kisahnya.

Baca juga: Kapolri Diminta Copot Jabatan Anak Buah di Pusara Konflik Desa Wadas, IPW: Polisi Langgar Hukum

Mendengar keluhan dari para warga, Ganjar pun berjanji akan menindaklanjuti peristiwa tersebut lewat tiga hal.

Yakni, akan melakukan evaluasi teknis, metode pendekatan, dan menelusuri apa yang selama ini menjadi polemik, termasuk pro dan/atau kontra di masyarakat.

Mengenai permintaan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan akan membicarakannya secara teknis.

“Evaluasi teknis akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," tutupnya.

Sebelumnya, Ganjar juga mendatangi langsung Desa Wadas pada Rabu (9/2/2022), sehari setelah konflik terjadi.

Dalam kunjungannya itu, Ganjar berpesan agar warga tetap rukun, meski ada yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener.

Ia memastikan pihaknya akan kembali mengajak berkomunikasi pihak yang belum setuju.

"Yang penting rukun ya. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju, tidak apa-apa. Yang penting rukun," kata Ganjar, dilansir Tribunnews.

"Kenapa? agar persaudaraanya nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati, saling menghargai."

"Nanti yang belum setuju, kita ajak ngobrol lagi," tambahnya.

Baca juga: Untung-Rugi Ganjar Pranowo dalam Pusara Konflik Desa Wadas, Pengaruhi Elektabilitas Pilpres 2024

Lewat kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan permintaan maaf terkait konflik yang terjadi.

"Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf karena kejadian kemarin," ungkap Ganjar.

"Memang masih ada warga yang tidak setuju dengan pengambilan quarry untuk Bendungan Bener."

"Nanti kita ajak ngobrol semuanya, bersama Komnas HAM juga ya," jelasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved