Virus Corona di Bontang
Akan Bentuk Tim Tingkat RT, Walikota Bontang Minta Pendataan Ulang Masyarakat yang Belum Divaksin
Walikota Bontang, Basri Rase akan kembali mengaktifkan Tim Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kelurahan hingga RT
Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Walikota Bontang, Basri Rase akan kembali mengaktifkan Tim Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kelurahan hingga RT.
Hal itu menyusul tingginya tren kasus harian Covid-19 yang belakangan meningkat tajam. Terlebih status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) naik ke level 3.
“Kita mulai aktif lagi tim dari tingkat RT sama seperti sebelumnya,” ujar Basri, Selasa (15/2/2022).
Kata Basri, tim ditingkat RT ini tidak hanya melakukan pengawasan selama PPKM Level 3.
Namun juga melakukan pemetaan maupun pendataan ulang masyarakat yang hingga saat ini belum mendapatkan suntikan vaksin, baik dosis pertama dan kedua.
“Karena bagaimanapun melawan salah satu kunci melawan virus ini ada ikut vaksin. Meski tidak kebal, minimal bisa mengurangi gejala yang terpapar,” kata Basri.
Baca juga: Rumah Sakit Rujukan di Balikpapan Klaim Lebih Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Baca juga: Update Covid-19 Bontang, Selasa 15 Februari, Kumulatif 424 Kasus Aktif dan 10 Kelurahan Zona Merah
Baca juga: Walikota Samarinda Sebut Sekolah tak Diliburkan, Hanya Isolasi Kelas yang Siswanya Terpapar Covid-19
Sejauh ini capaian vaksin pertama masih berada diangka 85 persen atau setara 131.067 penerima.
Alasan melakukan pendataan, sebab capaian tren vaksinasi khusus dosis pertama tampaknya jalan di tempat.
Ketakutannya, kata Basri, data sisa 15 persen masyarakat yang belum vaksin itu justru sudah tidak berdomisili warga Bontang.
Sehingga diperlukan pendataan agar Tim Satgas bisa kembali melakukan pemetaan ulang.
“Trennya tidak naik. Entah partisipasi menurun atau memang banyak masyarakat yang terdata itu sudah tidak tinggal di Bontang,” terang Basri.
Tidak hanya itu, untuk vaksina dosis dua juga tampak tren cakupannya sedikit lambat.
Ada informasi diterima, jika ada sejumlah masyarakat yang tidak ingin melanjutkan suntikan vaksin kedua.
Diketahui, cakupan vaksinasi dosis dua saat ini baru mencapai 77 persen. Artinya ada selisih perbedaan 10 persen lebih.
Baca juga: 11 Tahanan Polresta Balikpapan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Diisolasi ke Ruang Khusus
“Tidak tahu alasannya apa, entah malas atau takut. Yang jelas ada infonya begitu. Makanya hasil pendataan itu lah yang jadi acuan kita,” terang Basri.