Ibu Kota Negara
Gubernur Isran Noor Pastikan Tahura Bukit Soeharto Tak Masuk Wilayah Kekuasaan Badan Otorita IKN
Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) sendiri nantinya akan dipimpin oleh badan otorita yang tentunya akan mengurangi kewilayahan Provinsi Kaltim.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) sendiri nantinya akan dipimpin oleh badan otorita yang tentunya akan mengurangi kewilayahan Provinsi Kaltim.
Gubernur Kaltim, Isran Noor mengamini bahwa nantinya akan ada perubahan yang akan diterapkan melalui pengurangan wilayah kekuasaan itu.
"Karena kan jadi ibu kota, otoritasnya nanti tidak merupakan kewenangan Provinsi Kaltim lagi. Termasuk Kabupaten, itu pasti disesuaikan," tutur Isran Noor.
Namun mengenai batasan kekuasaannya, Isran Noor mengemukakan, saat ini masih dalam pembahasan sejauh mana wewenang Pemprov Kaltim, begitupun sebaliknya wewenang Badan Otorita IKN.
"Sedang dalam desain, batas segala macam. Tapi kalau kawasan inti, itu harus jalan," ucapnya.
Baca juga: Menhub Budi Karya Tinjau Lokasi Bandara di Kawasan IKN, Diwacanakan Berstatus Internasional
Baca juga: Isran Noor Sambut Kedatangan Menhub ke Balikpapan, Gelar Rakor Persiapan Pembangunan Jalan ke IKN
Soal perubahan yang paling menonjol, Isran Noor sendiri tidak merincikan. Hanya saja, kata dia, ada banyak penyesuaiannya.
Isran Noor menggambarkan kawasan yang biasa digunakan untuk kepentingan Pemprov, bisa jadi berubah dan digunakan untuk kepentingan IKN.
Namun soal Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, dirinya memastikan bahwa tidak ada perubahan di sana. Ia menekankan, Tahura harus dalam kondisi lestari.
"Tahura nggak bisa berubah, tetap itu. Kan itu nyambung dengan Hutan Lindung Sungai Wain. Ada teman kita di sana, bekantan, orangutan, beruang, buaya," seloroh Isran Noor mencairkan suasana.
Baca juga: Terhubung ke IKN, Pembangunan Jalur Logistik Simpang Riko di PPU Tinggal Tunggu Tanda Tangan Kontrak
Pasalnya, lanjut dia, Tahura Bukit Soeharto merupakan lokasi yang dimiliki oleh Kaltim untuk melestarikan hewan endemik khas Kaltim. Sehingga tidak boleh ada perubahan, apalagi pembebasan.
"Di situ nanti kita akan lakukan pembinaan daripada satwa, tidak boleh diganggu. Bolehnya dibenahi kalau untuk jambore pramuka itu," ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.