Ibu Kota Negara
Sejumlah Tokoh di Kaltim Dukung Pembangunan IKN Nusantara, Usulkan Ada Rumah Adat Jadi Ikon Daerah
Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pengusaha di Kaltim terus memberikan dukungan terhadap pembangunan IKN Nusantara.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pengusaha di Kaltim terus memberikan dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Deklarasi dukungan IKN Nusantara yang akan segera dibangun di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara disampaikan di sela-sela silaturahmi pelaku usaha, tokoh adat, tokoh masyarakat dan dan tokoh agama di Balikpapan pada Kamis, 24 Februari 2022 pukul 19.30 WITA di salah restoran di Balikpapan.
Hadir dalam acara silaturahmi perwakilan pelaku ekonomi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yasser Arafat dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Balikpapan, Yuli Shinta Novianti.
Baca juga: Kampus Unmul Samarinda Sumbang Pemikiran untuk Pembangunan IKN Nusantara di Sepaku

Sementara dari tokoh agama, adat dan masyarakat Balikpapan berkesempatan hadir antara lain: Wakil Ketua Dewan Adat Kaltim Lampang Bilung, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan Sutrisno, Ketua Adat Banjar Kayuh Baimbai Achmad Badai.
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Balikpapan Ustazd Maharudin MpdI, dan perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Syamsul Alam.
Para tokoh yang hadir berkesempatan diskusi dan mendengarkan paparan terkat IKN dari Prof. Gumilar Rusliwa Somantri, guru besar Universitas Indonesia.
Baca juga: Pro dan Kontra Pembangunan IKN Nusantara, PMII Kukar Siap Kawal Ibu Kota Baru, Singgung Edy Mulyadi
Prof Gumilar menjelaskan, konsen pembangunan IKN Nusantara dari sudut pandang akademisi, termasuk potensi-potensi dan latar belakang dari pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Secara bergantian para tokoh di Balikpapan dan Kaltim ini mendapat kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan dukungannya dalam forum silaturahmi tersebut.
Aspirasi yang disampaikan diantaranya terkait pemberdayaan dan pelibatan masyarakat Kaltim, khususnya masyarakat asli agar bisa ikut terlibat dalam proses pembangunan IKN.
"Kami berharap masyarakat Kaltim bisa dilibatkan dalam proses pembangunan IKN ini. Dan juga ke depannya agar tidak tertinggal dengan masyarakat luar yang masuk ke IKN, maka perlu peningkatan sumber daya manusia lokasl. Jangan sampai nanti masyarakat Kaltim hanya jadi penonton," ujar salah satu tokoh masyarakar yang hadir.
Baca juga: Uniba Mantapkan Dukungan ke IKN Nusantara
Selain itu tokoh masyarakat Banjar di Balikpapan, Achmad Badai mengusulkan agar di kawasan IKN Nusantara dibangun rumah adat 5 suku asli Kaltim, yakni Dayak, Banjar, Paser, Kutai dan Tidung.
"Bangunan rumah adat itu nantinya bisa menjadi Ikon Kaltim dan simbol dukungan masyarakat terhadap IKN," katanya.
Acara silaturahmi diakhiri dengan deklarasi pernyataan dukungan oleh seluruh tokoh dan perwakilan dari pelaku ekonomi, tokoh agama, adat dan masyarakat terhadap pembangunan IKN Nusantara. Mereka juga komitmen menjaga keamanan serta kelancaran jalannya proses pembangunan IKN.
(*)