Berita Kukar Terkini
Pro dan Kontra Pembangunan IKN Nusantara, PMII Kukar Siap Kawal Ibu Kota Baru, Singgung Edy Mulyadi
Hiruk pikuk suara penolakan IKN Nusantara di Kaltim, PMII Kukar dukung pembangunan ibu kota Negara, bukan tanpa alasan.
TRIBUNKALTIM.CO - Pro dan kontra pembangunan IKN Nusantara di Kaltim masih jadi bahan perbincangan hangat masyarakat.
Di tengah isu penolakan IKN Nusantara di kaltim, PMII Kukar punya pandangan tersendiri.
Mereka mendukung pembangunan ibu kota negara Nusantara bukan tanpa alasan.
Ya, justru pengurus PMII Kukar menyambut baik penetapan IKN Nusantara.
hal itu diungkapkan Achmad Rahmadani, Ketua I PMII Kukar saat dimintai tanggapan terkait penetapan IKN Nusantara di Kaltim.
Mahasiswa Unikarta Kukar tersebut mengatakan PMII Kukar menyambut dan merespon baik atas keputusan presiden Jokowi menandatangani UU tentang IKN.
Seluruh komponen dan kader mahasiswa yang tergabung dalam wadah PMII Kukar menyatakan siap mendukung dan mengawal kepindahan IKN di Wilayah Kaltim.
"Itu sehubungan dengan ditetapkannya sebagian wilayah PPU dan Kukar sebagai lokasi IKN yang baru menggantikan Jakarta, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN," tuturnya.
Baca juga: Jokowi akan Berkemah di Lokasi IKN Nusantara, Camat Sepaku dan PUPR Siapkan Fasilitas MCK dan Air
Lebih lanjut, mengenai adanya pendapat sebagian kelompok di luar Kalimantan yg pro dan kontra terkait kepindahan IKN di Kaltim, ia menganggap itu hal yang wajar dan biasa saja, tidak perlu ditanggapi berlebihan,.
"Karena ini negara demokrasi, setiap orang bebas menyatakan pendapatnya. Tapi di satu sisi, mengenai komentar Edy Mulyadi tentang IKN, bahwasanya komentarnya itu agak sensitif, karena rawan timbul konflik, khususnya di Kukar ini.
"Komentar Edy Mulyadi tersebut mengandung ujaran kebencian, sehingga bisa menyinggung perasaan suku yang ada di Kalimantan," tuturnya.
Mengenai potensi ekonomi sumber daya alam wilayah Kaltim yang kaya akan mineral tambang.
PMII berharap agar terkait agenda pembangunan di IKN, kiranya perlu melibatkan komponen pemuda dan mahasiswa daerah Kaltim.
Baik dalam sumbangan pemikiran maupun tindakan nyata.
"Karena kenapa? Agar masyarakat lokal tidak menjadi penonton di tengah pembangunan IKN itu sendiri,"ucapnya.
"Semoga dengan kepindahan IKN di Kaltim, masyarakat di Kaltim khususnya, dan Kalimantan pada umumnya bisa merasakan dampak pemerataan pembangunan yang lebih nyata," lanjutnya. (*)