Tenggelam di Pantai

Pantai Walet di Muara Badak Kukar Terkenal dengan Ombak Ganas, Basarnas Berikan Tips Keselamatan

Pasca korban tenggelam di Pantai Walet Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, pihak pengelola langsung menut

Penulis: Rita Lavenia |
HO/BASARNAS
Pencarian korban tenggelam oleh Basarnas di sekitar Pantai Walet, Muara Badak, Kabupaten Kukar beberapa waktu lalu. HO/BASARNAS 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pasca korban tenggelam di Pantai Walet Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, pihak pengelola langsung menutup sementara tempat wisata yang baru saja dibuka tersebut.

Sebenarnya, menurut pantauan Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Dwi Adi Wibowo, pantai tersebut tergolong bisa dijadikan tempat untuk berenang.

Namun, ia menegaskan tidak disarankan berenang saat kondisi air laut sedang pasang.

Sebab, ketika air pasang ombak yang datang memiliki kekuatan arus yang lebih besar.

"Coba perhatikan, kadang orang lagi berenang di tepi pantai, tahu-tahu sudah ke tengah karena terbawa arus," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Senin (28/2/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS Dua Tewas Tenggelam di Pantai Walet Muara Badak Kukar, Warga Setempat dan Pengunjung

Baca juga: Niat Menolong Orang Tenggelam di Pantai Walet Muara Badak Kukar, Angga Malah Hilang Terseret Arus

"Apalagi kami (Basarnas) melihat, Pantai Walet memiliki ombak yang sangat kuat," imbuhnya.

Kewaspadaan pun harus ditingkatkan karena dari pengamatannya, kontur Pantai Walet berpasir dan lebih berlumpur.

"Pantainya juga benar-benar langsung ke laut dalam. Berbeda dengan Pantai Panrita Lopi atau tempat penyeberangannya yang masih seperti tanjung," jelasnya.

Terkait keselamatan saat berada di perairan, Dwi Adi Wibowo juga menyarankan agar pihak pengelola bisa lebih melengkapi peralatan keselamatan di sekitar pantai.

"Seperti Ring Buoy (pelampung). Atau minimal bisa membeli ban dalam mobil, motor atau apa saja, yang penting ada tersedia alat bantu apung," sarannya.

"Dan letakkan di tempat yang mudah terjangkau. Jadi ketika ada peristiwa seperti kemarin, siapapun yang terdekat bisa melemparkan pelampung tersebut kepada korban," imbuhnya.

Baca juga: Pencarian Korban Diduga Tenggelam di Sungai Kubar Diperluas, Korban Punya Riwayat Epilepsi

Selain itu, lanjutnya, bagi orang yang ingin menolong, wajib menggunakan alat bantu pelampung untuk mencegah turut menjadi korban.

Sebab, bebernya, ketika orang tenggelam, sekalipun bayi, kekuatannya akan lebih kuat dari biasanya.

"Karena korban akan berjuang untuk hidup. Sekalipun orang mau mengakhiri hidup dengan terjun ke dalam air, pasti akan berusaha hidup. Karena tenggelam itu sakit," ucapnya.

"Dan walaupun sudah lemas, ia akan tetap kuat untuk menarik calon penolongnya. Kalau tidak menggunakan pelampung, semahir apapun, bisa jadi korban berikutnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved