Berita Bontang Terkini

Jelang Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944, Umat Hindu Bontang Gelar Ritual Meracu Tawur Agung Kesangan

Umat Hindu di Bontang menggelar sejumlah Ritual Peribadatan menjelang puncak Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944 yang jatuh pada, Kamis (3/3/2022) besok

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Ritual Meracu Tawur Agung Kesangan Umat Hindu di Bontang sehari jelang perayaan Hari Suci Nyepi. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Umat Hindu di Bontang menggelar sejumlah Ritual Peribadatan menjelang puncak Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944 yang jatuh pada, Kamis (3/3/2022) besok.

Sebelum masuk puncak Hari Suci Nyepi, biasanya Umat Hindu menggelar beberapa rangkaian Ritual Peribadatan.

Diantaranya Upacara Melasti pada tanggal 28 Februari lalu. Kemudian Meracu Tawur Agung Kesangan atau Pengerupukan Tawur, yang dilaksanakan sehari sebelum hari Nyepi.

Untuk upacara Melasti ini dimaksudkan dengan melarutkan atau menghanyutkan kotoran alam dengan air kehidupan yang dilaksanakan sebelum hari Raya Nyepi tiba.

Jadi segala peralatan persembahyangan atau pretima yang ada di Pura disucikan dengan air laut atau sunga

Baca juga: Dua Tahun Ditiadakan, Umat Hindu di Bontang Merindukan Pawai Ogoh-ogoh saat Perayaan Nyepi

Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Balikpapan Tutup saat Hari Raya Nyepi, Nekat Buka Bisa Kena Sanksi

Baca juga: Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 dalam Bahasa Bali, Indonesia, Inggris, dan Artinya, Bisa Kirim WhatsApp

Sementara untuk kegiatan hari ini yakni Meracu Tawur Agung Kesangan atau Pengerupukan Tawur. Biasanya sehari sebelum Nyepi disebut Tilem Sasih Kasanga.

Saat Tawur Kesanga, umat Hindu menyiapkan berbagai sesajen atau caru di rumah masing-masing.

“Inilah yang kita lakukan, Meracu adalah penyucian (Bhuta Kala) membasmi segala kotoran yang dipusatkan di Pura, lalu dilanjutkan ke rumah masing-masing,” ujar Ketua Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bontang, I Ketut Wirta ditemui di Pura Bontang, Rabu (2/3/2022).

Setelah itu, Umat Hindu memasuki puncak Hari Raya Nyepi dengan meniadakan aktivitas seperti biasa selama 24 jam

Pada hari Nyepi, umat Hindu pantang atau tidak boleh menyalakan api (Amati Geni), bepergian (Amati Lelung), berkegiatan apapun (Amati Karya) dan tidak boleh bersenang-senang (Amati Lelanguan), yang dimana puncak Hari Nyepi ini dilaksanakan secara hening.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2022 Penuh Makna, Cocok Posting di Media Sosial

"Tujuannya dari keheningan ini adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi, dan persiapan menghadapi segala rintangan dalam tahun yang baru ini," terangnya.

Selain itu Kata I Ketut, para umat juga disarankan bagi yang mampu, agar berpuasa selama 24 jam, tapa, yoga, maupun samadi untuk merenungi dosa-dosa sekaligus menyiapkan diri menyambut tahun baru.

Selanjutnya usai Nyepi Umat Hindu kemudian melanjutkan rangkaian penutup yakni, Ngembak Geni atau silaturahmi.

Tradisi ini Ngembak Geni dengan mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling saling memaafkan, dan membuka lembaran baru dengan hati yang bersih.

“Semacam silaturahmi rumah ke rumah,” pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved