Berita Internasional Terkini

Penyebab Putin Jalankan Operasi Militer, Ini Pihak yang Dituding Jadi Dalang Perang Rusia vs Ukraina

Perang antara Rusia dengan Ukraina, hingga saat ini masih terus terjadi. Serangan demi serangan masih dilancarkan Rusia ke wilayah Ukraina

Dimitar DILKOFF / AFP
Seorang pria berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak dalam perang di kota Chernihiv pada 4 Maret 2022. Empat puluh tujuh orang tewas pada 3 Maret ketika pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman, termasuk sekolah dan gedung apartemen bertingkat tinggi, di kota Chernihiv di Ukraina utara. 

Volodymyr Zelensky mengatakan tak ada genosida di Ukraina.

Volodymyr Zelensky juga menyebut Ukraina adalah negara demokrasi dengan seorang Presiden Yahudi.

“Bagaimana saya bisa menjadi seorang Nazi?” kata Zelensky.

Baca juga: Aksi Sniper Ukraina Buat Putin Gigit Jari, Jenderal Top Rusia Gugur di Pertempuran

Banyak pihak menilai, alasan kuat serangan Vladimir Putin ke Ukraina sebenarnya yang utama adalah akibat rencana Ukraina yang ingin bergabung ke NATO.

Dikutip dari laman CNN, Putin sempat mengatakan bahwa ekspansi NATO adalah ancaman eksistensi dan jika Ukraina bergabung dengan aliansi militer Barat hal ini adalah sebuah tindakan permusuhan yang bisa memberikan ancaman bagi Rusia.

Selama ini, Vladimir Putin telah menekankan pandangannya bahwa Ukraina adalah bagian dari Rusia secara budaya, bahasa, dan politik.

Karena itulah, Putin menentang bergabungnya Ukraina ke NATO.

Rusia bahkan menuntut jaminan hukum bahwa Ukraina tak akan pernah diterima di NATO, meskipun tuntutan tersebut ditolak.

Dalam sebuah esai pada Juli 2021, Vladimir Putin menyebut Rusia dan Ukraina sebagai satu bagian dan mengatakan Barat telah merusak Ukraina dan menariknya keluar dari orbit Rusia.

Baca juga: Perang Masih Berlangsung, Presiden Ukraina Minta Vladimir Putin Duduk Bersama: Aku Tidak menggigit

Namun sejauh ini tampaknya upaya Putin untuk menarik kembali Ukraina ke wilayah Rusia telah mendapat banyak reaksi.

Dalam tiga dekade terakhir, Ukraina telah berusaha merapat ke lembaga-lembaga Barat seperti Uni Eropa dan NATO.

Akibat tindakannya, Rusia mendapat kecaman internasional dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Australia dan Inggris memberikan sanksi terhadap Rusia.

Vladimir Putin Sebut Indonesia Teman Sejati

Berita lainnya, Invasi Rusia terhadap Ukraina masih sorotan publik internasional.

Hingga saat ini, kedua negara belum ada sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Baca juga: TERJAWAB Alasan Sebenarnya Negara Muslim Ini Bantu Rusia Gempur Ukraina, Ada Kepentingan Lebih Besar

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved