Berita Kaltim Terkini
Terbaru! Investor Rusia Mundur, Begini Akhirnya Nasib Proyek Kereta Api Borneo di Kaltim
Dampak perang Rusia vs Ukraina ternyata merembet sampai ke Kalimantan Timur (Kaltim).
TRIBUNKALTIM.CO - Proyek pembangunan jalur rel Kereta Api (KA) Borneo sepanjang 203 kilometer senilai Rp 53,3 triliun batal dilaksanakan.
KA Borneo rencananya akan melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat, juga Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin menjelaskan alasan dibatalkannya proyek tersebut karena Russian Railways sebagai pemilik modal mengundurkan diri.
"Surat pengunduran diri disampaikan langsung kepada pemerintah pusat pada (tahun) 2020," ujar Alimuddin dikutip dari Antara, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: NEWS VIDEO Presiden Ukraina Tuduh Rusia Sengaja Bakar Tentara Tewas untuk Manipulasi Jumlah Korban
Baca juga: Imbas Perang Rusia dengan Ukraina, Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa Terancam Ditunda
Baca juga: Penyebab Putin Jalankan Operasi Militer, Ini Pihak yang Dituding Jadi Dalang Perang Rusia vs Ukraina
Diketahui, total luas lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel KA Borneo di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 140 hektar.
Setidaknya, 70 hektar lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel KA Borneo di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan.
Pembangunan jalur KA tersebut dikelola oleh PT Kereta Api Borneo yang merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur dengan Russian Railways.

Sebelumnya, Kereta Api Borneo pun juga telah menyampaikan mengapa pembangunan rel kereta api di Kaltim tersebut dibatalkan.
Namun demikian, Kereta Api Borneo tetap akan berinvestasi atau menanamkan modal di Kabupaten Penajam Paser Utara, tetapi bukan di sektor atau bidang perkeretaapian.
"Khusus perkeretaapian akan dievaluasi Kereta Api Borneo, tapi tetap akan berinvestasi di wilayah Penajam Paser Utara," kata Alimuddin seperti dilansir kompas.com.
Dia kembali menegaskan, Kereta API Borneo hanya menyampaikan rencana berinvestasi tetap akan dilanjutkan.
Namun demikian, belum diketahui secara detail rencana bisnis apa yang akan dilakukan di Kereta Api Borneo di daerah berjuluk "Benuo Taka" tersebut setelah proyek pembangunan jalur kereta api dibatalkan.
Baca juga: GAWAT! Percakapan 90 Menit Rusia dan Prancis Bocor, Keputusan Putin Bisa Bikin Ukraina Tambah Parah

Berdasarkan informasi yang dirilis Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Proyek kereta api ini membutuhkan dana Rp53,3 triliun.
Kereta Api Kalimantan Timur merupakan proyek pembangunan kereta api single track sepanjang 203 kilometer yang didukung dengan infrastruktur meliputi stasiun jetty batubara, pelabuhan dan PLTU dengan kapasitas 15 MW.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.