Ibu Kota Negara
Dapat Rp 2 Miliar, Ini Cerita Sibarani Sofian yang Kalahkan 699 Peserta Sayembara Desain IKN Baru
Saat ini, pemindahan tentang Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat,
TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini, pemindahan tentang Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Mulai dari biaya yang dikeluarkan, siapa pemimpin otorita IKN nanti, apa nama IKN itu sendiri dan banyak lagi.
Tetapi, mungkin satu hal yang luput dari perhatian kita, ya apalagi kalau bukan siapa di balik pemenang sayembara desain Ibu Kota Negara baru yang sudah berhasil menciptkan sebuah karya luar biasa.
Yup, Sibarani Sofian, sosoknya yang belum banyak diketahui tapi berhasil mewujudkan sebuah rancangan menarik untuk IKN baru.
Sibarani Sofian sediri merupakan alumni arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca juga: Berau jadi Penyangga IKN Nusantara, DPR RI Sebut Orientasinya pada Pariwisata
Saat berbincang bersama Helmy Yahya, Sibarani Sofian menceritakan keikutsertaannya dalam sayembara desain IKN baru.
Diceritakan bahwa pada tahun 2019, Presiden Jokowi Widodo memutuskan untuk memindahankan ibu kota Indonesia, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) membuat suatu gagasan sayembara tentang gagasan desain mengenai perancangan ibu kota.
Dan Sibarani Sofian pun mengambil kesempatan itu.
Menurut Sibarani Sofian, pada saat itu terdapat kurang lebih 699 pendaftar yang mendaftar sayembara tersebut dan yang lolos hanya sekitar 270-280 peserta.
"Jadi diundang pada siapapun orang Indonesia yang mempunyai keanggotaan di ikatan ahli arsitek Indonesia IAI dan waktu itu ada sekitar 699 peserta, luar biasa, terbanyak," kata Sibarani Sofian dikutip dari Helmy Yahya Bicara.
Sibarani Sofian melanjutkan bahwa setelah lolos pada tahap awal, ia dan yang lain hanya diberi kesempatan enam minggu untuk merancang sebuah kawasan sebesar 250.000 Hektar.
Di mana di situ ia melakukan suatu perancangan atau pemikiran (perencanaan) kawasan daerah yang begitu besar.
Dan luas daerah yang ditentukan untuk dirancang merupakan sama luasnya dengan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).
"Tornya itu meminta kita memikirkan skala besar, skala yang makro yaitu 56.000 hektar, itu sebesar DKI Jakarta. DKI Jakarta itu 59.000, artinya kan bayangkan mulai dari ujung Bekasi sampai ujung perbatasan Tangerang, Jakarta Utara sampai Depok, itu direncanakan," beber Sibarani Sofian.
Baca juga: Kabar Gembira! Jokowi Naikkan Tunjangan 4 Jabatan PNS, Ada Kejutan Buat yang Pindah ke IKN Nusantara
Untuk skala yang paling kecil dirancang, Sibarani Sofia menyebutkan ada wilayah yang dinamakan kalau KIIP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) dengan luas perencanaan adalah 6.000 hektar dan luasnya seperti kawasan BSD.