Breaking News

Ibu Kota Negara

Dapat Rp 2 Miliar, Ini Cerita Sibarani Sofian yang Kalahkan 699 Peserta Sayembara Desain IKN Baru

Saat ini, pemindahan tentang Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat,

YouTube Helmy Yahya Bicara
Sibarani Sofian saat menceritakan perjuangannya dalam memenangkan sayembara desan Ibu Kota Negara (IKN) baru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini, pemindahan tentang Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Mulai dari biaya yang dikeluarkan, siapa pemimpin otorita IKN nanti, apa nama IKN itu sendiri dan banyak lagi.

Tetapi, mungkin satu hal yang luput dari perhatian kita, ya apalagi kalau bukan siapa di balik pemenang sayembara desain Ibu Kota Negara baru yang sudah berhasil menciptkan sebuah karya luar biasa.

Yup, Sibarani Sofian, sosoknya yang belum banyak diketahui tapi berhasil mewujudkan sebuah rancangan menarik untuk IKN baru.

Sibarani Sofian sediri merupakan alumni arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Berau jadi Penyangga IKN Nusantara, DPR RI Sebut Orientasinya pada Pariwisata

Saat berbincang bersama Helmy Yahya, Sibarani Sofian menceritakan keikutsertaannya dalam sayembara desain IKN baru.

Diceritakan bahwa pada tahun 2019, Presiden Jokowi Widodo memutuskan untuk memindahankan ibu kota Indonesia,  dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) membuat suatu gagasan sayembara tentang gagasan desain mengenai perancangan ibu kota.

Dan Sibarani Sofian  pun mengambil kesempatan itu.

Menurut Sibarani Sofian, pada saat itu terdapat kurang lebih 699 pendaftar yang mendaftar sayembara tersebut dan yang lolos hanya sekitar 270-280 peserta.

"Jadi diundang pada siapapun orang Indonesia yang mempunyai keanggotaan di ikatan ahli arsitek Indonesia IAI dan waktu itu ada sekitar 699 peserta, luar biasa, terbanyak," kata Sibarani Sofian dikutip dari Helmy Yahya Bicara.

Sibarani Sofian melanjutkan bahwa setelah lolos pada tahap awal, ia dan yang lain hanya diberi kesempatan enam minggu untuk merancang sebuah kawasan sebesar 250.000 Hektar.

Di mana di situ ia melakukan suatu perancangan atau pemikiran (perencanaan) kawasan daerah yang begitu besar.

Dan luas daerah yang ditentukan untuk dirancang merupakan sama luasnya dengan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

"Tornya itu meminta kita memikirkan skala besar, skala yang makro yaitu 56.000 hektar, itu sebesar DKI Jakarta. DKI Jakarta itu 59.000, artinya kan bayangkan mulai dari ujung Bekasi sampai ujung perbatasan Tangerang, Jakarta Utara sampai Depok, itu direncanakan," beber Sibarani Sofian.

Baca juga: Kabar Gembira! Jokowi Naikkan Tunjangan 4 Jabatan PNS, Ada Kejutan Buat yang Pindah ke IKN Nusantara

Untuk skala yang paling kecil dirancang, Sibarani Sofia menyebutkan ada wilayah yang dinamakan kalau KIIP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) dengan luas perencanaan adalah 6.000 hektar dan luasnya seperti kawasan BSD.

"Skema perencanaan besar sampai fokusnya adalah yang di KIIP itu, itu harus sampai selesai bangunan-bangunan terlihat. Tamannya terlihat, jalannya terlihat, konsep-konsep besarnya terlihat," ungkap Sibarani Sofian.

Karena itu, ia menilai kalau sayembara itu layaknya pesta demokrasi para arsitek, ditambah dengan 13 juri yang terlibat langsung dalam memberikan penilaian.

Selain jumlah peserta yang banyak, Sibarani Sofian tidak menampik kalau hadiah yang ditawarkan juga sangat fantastis yaitu 2 Miliar.

Baca juga: Istana Beri Sinyal Kebut Pemindahan IKN ke Kaltim, Takut Hilang Momen Usai 2024

Dengan kemampuan yang dimiliki, Sibarani Sofian mengaku kalau tidak terlalu susah dalam mengerjakan proyek ini dibanding pesaingnya pada saat itu.

"Dan saya sudah terbiasa bekerja multi disipliner dengan teman-teman lain, jadi kita membentuk tim waktu itu, saya membawa orang dari eks kantor saya," tutur Sibarani Sofian.

Mengenai konsep yang ditawarkan yaitu "Negara Rimba Nusa", Sibarani Sofian menjelaskan bahwa latar belakang penamaan itu berasal dari mendengar atau merasakan keinginan alam.

Dan yang pasti terjun langsung melihat kondisi alam Kalimantan.

"Pertama kali datang kita melihat teluk balikpapan, kita melihat air, kita melihat perbatasan air bertemu dengan darat, ada mangrove, terus kita baca bahwa dulu mangrove ini tempatnya bekantang, tapi pada saat kita liat kok nggak ada," terang Sibarani Sofian.

"Tapi pada saat kita lihat, kok udah gak ada. Jadi ada sesuatu nih di situ, ada cerita kan, ada narasi yang mau kita lihat. Kemudian pada saat ke atas isinya semua hutan produksi," tambah Sibarani Sofian.

Baca juga: Sambut IKN Nusantara, Pemkab Berau Terus Berupaya Kembangkan Pariwisata

Terdapat 3 kata dalam konsep desain IKN baru "Negara Rimba Nusa" yang mempunyai makna sendiri-sendiri.

Negara adalah perwakilan suatu pemerintahan atau eksistensi dari suatu bangsa. Rimba sendiri adalah setting atau hutan dan  Nusa adalah karakter kita yang berarti nusantara atau negara kepulauan.

"Tiga hal ini saya gabungkan dalam suatu konselasi perecanaan, di mana kita mendengarkan alam dan kita membuat koridor-koridor alam itu tetap terjaga," tutup Sibarani Sofian.

Simak video selengkapnya:

(TribunKaltim.co/Justina)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved