Berita Kutim Terkini

Musrenbang Bahas Kelangkaan Minyak Goreng, Bupati Kutai Timur Upayakan Pabrik Olahan Buah Sawit

Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Kutai Timur menjadi salah satu persoalan yang dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/HO KOMINFO KUTIM
Kegiatan Musrenbang di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. TRIBUNKALTIM.CO/HO KOMINFO KUTIM 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Kutai Timur menjadi salah satu persoalan yang dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang.

Lebih dari sebulan, kelangkaan minyak goreng menjadi permasalahan pelik yang tak kunjung mendapat jalan keluar.

Muncul fenomena antrean minyak goreng di sejumlah toko hampir setiap harinya, termasuk toko grosir bahkan ritel-ritel modern di Kecamatan Sangatta Utara.

Kepala Desa Sangatta Utara, Mulyanti mengaku khawatir adanya antrean warga yang menimbulkan kerumunan menjadi salah satu penyebab adanya klaster Covid-19 baru.

Dihadapan pimpinan pemerintah daerah, Mulyanti meminta Pemkab menangani kelangkaan yang terjadi serta dapat memberikan solusi.

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng di PPU, Pemkab dan Bulog Siapkan Stok untuk Gelar Operasi Pasar

Baca juga: Pengunjung Pasar Pandansari Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng di Balikpapan

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng, DPRD Balikpapan Desak Pemkot Operasi Pasar di Kota Beriman

Sebab, menurutnya, minyak goreng menjadi bahan pokok yang sangat diperlukan didapur setiap masyarakat Kutim.

“Kemaren masyarakat membeli minyak di toko sekitar jalan Sulawesi menimbulkan antrian yang sangat Panjang, takutnya malah ini menimbulkan kluster baru Covid-19,” ujar Mulyanti.

Menanggapi ini, Bupati Kutim Ardiansyah menyampaikan saat ini pihaknya mengusahakan pabrik minyak goreng memiliki pabrik turunan Crude Palm Oil agar minyak goreng bisa dijangkau masyarakat.

Sebagai salah satu wilayah penghasil buah sawit, sangat disayangkan Kutai Timur harus merasakan kelangkaan hasil turunan dari buah sawit itu sendiri yakni minyak goreng.

Baca juga: Hindari Praktik Penimbunan di Tengah Kelangkaan Minyak Goreng di PPU, Diskukmperindag Awasi Pedagang

“Kutim punya banyak kebun sawit tapi belum satupun perusahaan membangunan turunannya, ini yang sedang kita usahakan,” jelas Ardiansyah.

Sudah ada tiga perusahaan yang ingin beroperasi di KIPI Maloy, hanya aturan mainnnya yang masih dibenahi terkait dengan Badan Pengelola KIPI Maloy.

Selain itu, Bupati menyebut, ada dukungan dari PT Sinar Mas pemilik kebun sawit yang ada di Kecamatan Muara Wahau untuk mendistribusikan minyak goreng Filma ke seluruh Kutai Timur. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved