Anime
Jangan sampai Tertukar, Inilah Perbedaan Anime Shonen dengan Seinen
Anime juga kerap dikelompokkan berdasarkan genre, namun shonen dan seinen adalah yang paling banyak digemari.
TRIBUNKALTIM.CO - Dalam perkembangannya, anime menyuguhkan beragam kisah yang menarik dan unik.
Anime juga kerap dikelompokkan berdasarkan genre, namun shonen dan seinen adalah yang paling banyak digemari.
Kebanyakan anime populer mengusung genre shonen atau seinen.
Bagi pencinta anime sejati tentu sudah memahami apa itu shonen dan seinen.
Namun, bagi penonton awam, baik manga atau anime, istilah tersebut mungkin sering tertukar pengertiannya, bahkan masih terdengar asing.
Nah, artikel ini akan membahas apa perbedaan dari genre anime shonen dengan seinen.
Baca juga: Adaptasi dari Manga, Simak Sinopsis Anime Spy x Family yang Bakal Tayang Tahun Ini
Apa Itu Anime Seinen?
Seinen adalah kata yang berasal dari bahasa Jepang.
Lebih dari sekadar genre, ini menunjukkan demografi tertentu yang ditargetkan untuk audiens.
Istilah seinen berarti 'pemuda' dalam bahasa Jepang.
Seringkali, istilah ini digunakan bersama manga daripada anime.
Oleh karena itu, anime yang berasal dari manga ini disebut anime seinen.
Anime dan manga seinen ditargetkan untuk penonton pria muda dewasa.
Majalah seperti Weekly Manga Times, Big Comic, Weekly Young Magazine, dan Ultra Jump adalah contohnya.
Ada seluruh pasar untuk remaja dan pria dewasa yang membaca konten khusus aksi.
Ini adalah target pasar dari majalah-majalah tersebut.
Kelompok usia antara 18 sampai 40 berada di bawah demografi ini.
Beberapa contoh serial manga dan anime seinen termasuk Berserk, One Punch Man, Tokyo Ghoul, Hellsing, dan 20th Century Boys.
Namun, serial-serial itu terkadang juga disebut berada di bawah payung konten shonen.
Lantas, apa bedanya anime seinen dengan shonen?
Baca juga: Tidak Tayang Minggu Ini, Simak Preview Anime One Piece Episode 1014 King Bersatu dengan Queen
Perbedaan Anime Shonen dengan Seinen
Dalam bahasa Jepang, istilah shonen memiliki arti yang berbeda dengan seinen.
Shonen berarti 'anak laki-laki' dalam istilah Jepang.
Adapun konten jenis ini menargetkan pasar pria yang lebih muda dibandingkan dengan seinen.
Anak laki-laki dari kelompok usia 12-18 berada di bawah demografi ini.
Anime shonen biasanya memiliki waktu rilis yang sedikit lebih awal di malam hari.
Sementara itu, anime seinen biasanya mendapatkan slot tayang larut malam untuk pemirsa yang lebih dewasa.
Beberapa contoh anime shonen termasuk Naruto, One Piece, My Hero Academia, dan Dragon Ball.
Anime Attack on Titan juga termasuk shonen, meski beberapa penggemar menilainya sebagai seinen lantaran cerita dan adegan yang ditampilkan.
Sama seperti film dengan rating R, PG-13, dan A, manga dan anime memiliki perbedaan untuk target penontonnya.
Jadi, ini adalah penjelasan singkat soal perbedaan anime shonen dan seinen.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Jarang Orang Tahu, Ini Sebenarnya Perbedaan Genre Anime Seinen dan Shonen, Jangan Tertukar, https://style.tribunnews.com/2022/03/12/jarang-orang-tahu-ini-sebenarnya-perbedaan-genre-anime-seinen-dan-shonen-jangan-tertukar?page=all.