Virus Corona
Kabar Buruk! Muncul Lagi Varian Baru Virus Corona Gabungan Delta dan Omicon, Ini 11 Gejala Deltacron
Ilmuwan menemukan varian baru Virus Corona Deltacron, di mana Deltacron adalah gabungan Delta dan Omicron, kenali 11 gejala Deltacron
TRIBUNKALTIM.CO - Ilmuwan menemukan varian baru Virus Corona yakni Deltacron, seperti apa gejala Deltacron?
Deltacron adalah gabungan Delta dan Omicron.
Para ilmuwan telah mengonfirmasi kemunculan varian Covid-19 yang menggabungkan mutasi Omicron dan Delta untuk pertama kalinya, seperti apa gejala Deltacron?
Kasus mutasi Omicron dan Delta yang dijuluki secara tak resmi sebagai "Deltacron" ini dilaporkan di Eropa dan Amerika Serikat, dikutip dari Live Science.
Baca juga: Ada Hal Baru? Perilaku Aneh China Disorot, Kalang Kabut Lockdown Padahal Kasus Corona Tak Separah Ri
Baca juga: Ada yang Tak Biasa di Korsel dan Prancis, Update Corona Indonesia dan Dunia Hari Ini 11 Maret 2022
Baca juga: Jabar Disorot! Data Update Sebaran Vurus Corona Indonesia Hari Ini 10 Maret 2022, Kasus Baru 21.311
Mengutip Kompas.com, ilmuwan mengonfirmasi kemunculan Deltacron melalui pengurutan genom yang di IHU Mediterranee Infection, Marseille, Perancis. Perancis, Denmark, Inggris dan Belanda disebut telah mendeteksi varian itu, berdasarkan data internasional GISAID.
Bahkan, Inggris telah mendeteksi 30 kasus Deltacron.
Secara terpisah, perusahaan riset genetika yang berbasis di California, Helix juga mengidentifikasi dua kasus Deltacron di AS.
Varian hibrida muncul melalui proses yang disebut rekombinasi, yaitu ketika dua varian virus menginfeksi pasien secara bersamaan.
Varian gabungan Delta dan Omicron Dua varian itu kemudian bertukar materi genetik untuk menciptakan keturunan baru.
Para ilmuwan mengatakan bahwa "tulang punggung" varian deltacron berasal dari varian delta, sedangkan protein lonjakannya dari Omicron.
"Kami telah mengetahui bahwa peristiwa rekombinan dapat terjadi, pada manusia atau hewan, dengan berbagai varian SARSCoV2 yang beredar," kata Kepala Ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Soumya Swaminathan.
Ia menyebut perlunya eksperiman untuk menentukan sifat varian virus hibrida tersebut.
Diyakini, varian Deltacron telah beredar sejak Januari 2022.
Pemimpin Teknis Covid-19 WHO Maria Von Kerkhove mengatakan, para ilmuwan sejauh ini belum melihat adanya perubahan dalam tingkat keparahan varian baru dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Akan tetapi, banyak penelitian ilmiah sedang berlangsung untuk mengungkapnya.
"Sayangnya, kami berharap melihat rekombinan karena inilah yang dilakukan virus. Mereka berubah seiring waktu," kata Von Kerkhove.
"Kami melihat tingkat sirkulasi yang sangat intens. Kami juga melihat virus ini menginfeksi hewan dengan kemungkinan menginfeksi manusia lagi," sambungnya.
Baca juga: Kabar Buruk! Rencana Pandemi jadi Endemi Bisa Batal? WHO Umumkan Varian Baru Virus Corona dan Gejala
Apakah kita harus khawatir?
Para ahli dengan cepat menekankan bahwa varian rekombinan bukanlah hal yang tidak biasa dan tidak akan menjadi yang terakhir pada Covid-19.
"Ini terjadi setiap kali kita berada dalam periode peralihan dari satu varian dominan ke varian lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah tetapi tidak lebih dari itu," kata pemimpin inisiatif genomik Covid-19 di Wellcome Trust Sanger, Dr Jeffrey Barrett, dikutip dari The Guardian.
Namun, dengan hanya sejumlah kecil kasus Deltacron yang teridentifikasi sejauh ini, belum ada cukup data tentang tingkat keparahan varian atau seberapa baik vaksin melindunginya.
Kemunculan varian hibrida tersebut bukan berarti menjadi alasan semua orang untuk panik.
Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), varian tersebut tidak menunjukkan tingkat pertumbuhan yang mengkhawatirkan.
Dejala Deltacron
Munculnya varian baru Covid-19, Deltacron menjadi perhatian khusus WHO.
Namun belum banyak mengetahui seperti apa gejala Deltacron.
Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (NHS) yang sedang meneliti Deltacron, masih sangat sedikit yang diketahui tentang varian baru Covid-19 ini.
Sampai saat ini belum tahu seberapa menular atau parahnya varian baru Deltacron.
Namun, menurut saran NHS sebelumnya, mengungkapkan beberapa gejala yang harus diwaspadai, yaitu;
Gejala Deltacron antara lain:
- Suhu tinggi
- Batuk terus menerus baru
- Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau perasa.
- Hidung berair atau tersumbat
- Merasa lelah
- Sakit kepala
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit tenggorokan
- Mual atau muntah
- Diare
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.