Virus Corona

Benarkah Virus Corona Deltacron Paling Berbahaya & Picu Gelombang ke-4? Terkuak Sejumlah Fakta Baru

Benarkah Virus Corona Deltacron paling parah dan picu gelombang ke-4? celk 7 fakta baru yang terkuak

Editor: Doan Pardede
Freepik
Ilustrasi virus Corona. Benarkah Virus Corona Deltacron paling parah dan picu gelombang ke-4? celk 7 fakta baru yang terkuak 

Namun, ada banyak alasan untuk tidak perlu panik.

“Ini bukanlah suatu kekhawatiran baru,” kata dia.

Rekombinasi ini dikatakan Simon memang sangat jarang terjadi.

Tetapi, karena keberadaannya yang diduga sudah ada sejak Januari, ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan atau tumbuhnya virus rekombinan Deltracon tidak eksponensial.

Senada dengan Simon, seorang profesor dan kepala peneliti penyakit menular di University at Buffalo di New York dalam Health edisi 11 Maret 2022 menyampaikan, tidak ada banyak kasus infeksi Deltacron saat ini yang bisa dibandingkan dengan infeksi kasus varian Delta dan Omicron.

Untuk itu, masih banyak sekali yang belum kita ketahui dari Deltacron ini untuk menyebutkan lebih berbahaya atau lebih aman dibandingkan kedua varian sebelumnya.

“Ada sangat sedikit dari kasus ini (Deltacron) yang diidentifikasi sejak awal Januari, jadi tidak memiliki kelebihan yang selektif,” jelasnya.

Dengan kata lain, jika itu akan menjadi lebih menular daripada infeksi varian Omicron, yang sekarang mendominasi kasus Covid-19 di banyak negara di dunia, maka bisa jadi seharusnya kasus Deltacron saat ini sudah cukup signifikan meningkat.

Oleh karena itu, para ahli pun menegaskan bahwa meskipun rekombinan Delta dan Omicron (Deltacron) ini sudah benar-benar diakui dan dikonfirmasi oleh WHO, yang paling penting dilakukan adalah protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk pencegahan. 

5. Potensi rekombinan lainnya

Menurut Simon, kemunculan Deltacron ini memberikan peringatan bahwa mungkin ada beberapa virus rekombinan berbeda yang terbentuk dari Delta dan Omicron.

“Yang kita lihat di Prancis dan di Denmark atau Belanda, terlihat sangat mirip dan mungkin rekombinan yang sama (dengan virus induk yang sama) yang telah bepergian,” kata Simon.

Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja rekombinan Delta-Omicron yang dilaporkan di negara-negera termasuk Inggris dan Amerika Serikat merupakan gabungan bagian berbeda dari virus induknya, dan itu akan memunculkan sesuatu yang berbeda dengan Deltacron yang terlihat di Prancis.

Artinya, masih banyak kemungkinan rekombinan ini terjadi dalam bentuk mutasi-mutasi lainnya lagi yang masih terus harus dipelajari oleh para ahli.

“Kami mungkin perlu mencari nama lain untuk menunjukkan rekombinan itu, atau mulai menambahkan nomor,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved