Lengkap! Alat Musik Rebab Dimainkan dengan Cara? Fakta Menarik Rebab & Nama Unik di Berbagai Daerah
Sudah tahu alat musik rebab dimainkan dengan cara apa? cek fakta-fakta menarik alat musik gesek yang ada di Sumatera, Jawa hingga Kalimantan ini.
Agar dapat menghasilkan suara yang bagus, bagian sisi depan bathokan atau sering disebut "babad" biasanya diberi penutup dari kulit (kerbau, domba, atau ikan buntal), usus, atau kemih yang telah dikeringkan.
Selain itu, agar tampilannya indah, bagian belakang bathokan biasanya diberi kain beludru yang dijahit dengan benang berwarna emas.
Sikilan Sikilan merupakaan kaki rebab yang digunakan untuk menyangga bathokan dan watangan.
Baca juga: Keunikan Alat Musik Tradisional NTT Sasando, Alat Musik Petik yang Diciptakan untuk Menghibur Raja
Sikilan terdiri dari: Popor yang berfungsi sebagai penyambung sikilan dan bathokan.
Cakil, bagian ini berfungsi sebagai pengait senar bawah.
Palemahan, fungsinya untuk dudukan rebab yang langsung bersentuhan dengan lantai/tanah.
Senggreng atau Kosok
Mengutip Kompas.com, Senggreng atau Kosok merupakan alat penggesek rebab saat dimainkan.
Alat ini terdiri dari: Bobat, yang terbuat dari bulu ekor kuda yang akan bersentuhan langsung saat menggesek senar rebab
Benda, fungsinya sebagai pegangan sekaligus pengait bawah bobat Sirah
Banjul, fungsinya sebagai pengait bobat bagian atas Rangkung, bagian yang berfungsi sebagai busur penghubung benda dan sirah bajul.
Dilansir dari encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, Rebab disinggung oleh Al Farabi (870-950 M) di dalam buku "Kitab Al Musiqi al Kabir". Orang Arab menyebut rebab sebagai "rabab" lalu disempurnakan menjadi alat gesek.
Rebab mulai tersebar dari pusat kekhalifahan Islam pada masa itu di Cordoba (Spanyol) ke Eropa Barat, sekitar abad VIII M.
Rebab yang tersebar di sejumlah wilayah menginspirasi munculnya alat musik di wilayah setempat.
Seperti yang terjadi di Eropa, di benua ini rebab melahirkan "cello" dan juga "biola" yang kita kenal sekarang.