Berita Bontang Terkini
Kisah Pilu Siswi SMA Bontang Tak Punya Tempat Tinggal, Rumahnya Disegel Petugas, Ayahnya Diamankan
Tangis gadis muda pecah di tengah himpitan perabotan rumah yang diangkut paksa petugas kepolisian. Mirayanti adalah nama gadis itu. Ia baru berusia 1
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Tangis gadis muda pecah di tengah himpitan perabotan rumah yang diangkut paksa petugas kepolisian.
Mirayanti adalah nama gadis itu. Ia baru berusia 17 tahun. Matanya tajam menatap sinis kepada para petugas.
Sesekali tangannya ia kepal dan melontarkan teriakan keadilan.
Namun teriakannya tak digubris petugas. Mungkin lantaran siswi kelas 2 SMA itu hanya dianggap anak-anak.
Mirayanti yang tengah naik pitam itu pun tak henti-hentinya menumpahkan amarahnya ke petugas. Bahkan ia juga nekat masuk ke dalam kerumunan dan memaki banyak personel kepolisian.
Baca juga: Pembongkaran Permukiman Sungai Karang Mumus Segmen Kedua Ditargetkan sebelum Akhir Tahun Ini
Baca juga: Pembongkaran Kios di Gang Ahim Samarinda, Pemkot Telah Beri Biaya Mandiri
Tetapi lagi-lagi, siswi SMAN 3 Bontang itu tak juga mendapat jawaban yang memuaskan.
Alhasil, ia tetap harus menelan kenyataan pahit. Rumah yang dihuninya sejak kelas 2 SMP itu disegel Tim Eksekutor dari Pengadilan Negeri Bontang.
Perabotan miliknya pun dikeluarkan paksa dan ditumpuk di depan rumah, pasca ayah dan kakaknya diamankan saat hendak menghalangi petugas.
Kini Mirayanti bersama ibunya hanya bisa mengumpulkan sisa perabotan yang masih tertinggal di dalam rumah.
“Bapak sama kakak saya sudah dibawa ke kantor polisi. Jadi saya disuruh jaga barang,” ucap siswi Kelas 2 SMA itu lirih.
Setelah digusur, anak terakhir Sakaruddi itu kini kebingungan harus tinggal di mana.
Baca juga: Pemilik Kios Sempat Menolak, Satpol PP Tetap Lanjutkan Pembongkaran di Gang Ahim Samarinda Utara
Lahir dari keluarga kurang mampu, tentu tak cukup banyak uang untuk mendirikan rumah baru. Terlebih bapak Mirayanti kini masuk usia senja.
“Bapak itu sudah tidak kerja. Dia sudah terlalu tua. Kenapa kami diperlakukan seperti ini,” kata Mira sambil mengusap air matanya.
Sejatinya ia tak mengetahui pasti kasus yang menimpa keluarganya. Umurnya yang masih terbilang muda hanya fokus pada tugas-tugas sekolah.
“Soal itu saya tidak tahu. Yang jelas tanah bapak saya diambil. Padahal kami punya surat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, rumah berukuran 4x5 meter milik keluarganya itu dihuni 2 Kepala Keluarga.
Kakak kedua yang telah menikah masih tinggal di rumah orang tua. Sementara kakak yang pertama kini pindah di Makassar bersama istrinya.
Baca juga: Pembongkaran Cafe Depan Hotel Harris Samarinda Dilanjutkan Pemilik Bangunan, Pemkot Pantau Eksekusi
“Saya 5 bersaudara. Dua kakak sudah nikah. Satunya masih tinggal di rumah. Anaknya satu masih bayi. Jadi total orang di rumah itu 8 orang,” tuturnya.
Ia pun berharap, agar rumah dan lahan yang menjadi haknya itu dikembalikan.
“Supaya kami bisa hidup tenang. Kalau begini kami mau tinggal di mana. Ke rumah keluarga juga enggak enak. Soalnya mereka aja kesempitan,” ucapnya dengan raut muka lesu.
Diberitakan sebelumnya, Tim Eksekutor Pengadilan Negeri yang didampingi personel Polres Bontang, mengeksekusi sejumlah rumah warga di Berbas Pantai, Rabu (16/3/2022).
Pengosongan warga ini dilakukan atas putusan Pengadilan Negeri atau PN Bontang dalam kasus perselisihan lahan.
Kapolres Bontang, AKBP Hamam Wahyudi menuturkan, ada 30 anggota kepolisian yang diterjunkan dalam proses eksekusi rumah warga.
Baca juga: Bangunan Liar di Samarinda Siap Ditertibkan, Satpol PP Sosialisasi Lebih Dulu sebelum Pembongkaran
Dari putusan PN Bontang, sebanyak 8 bangunan rumah warga yang hari ini akan dikosongkan.
“Tim kami hanya bertugas untuk melakukan pendampingan dan pengamanan eksekusi dari Tim Eksekutor PN,” tuturnya.
Rencananya eksekusi ini akan terus berlangsung hingga siang nanti.
Dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, warga pemilik bangunan rumah sempat melakukan perlawanan.
Pihak kepolisian pun sempat mengamankan 6 warga yang hendak menghalang-halangi proses eksekusi.
Saat ini, proses eksekusi masih tengah berlangsung dan satu rumah warga kini telah berhasil dikosongkan. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.