Berita Internasional Terkini

Putin Andalkan Pemberontak dan Relawan Timur Tengah Bantu Rusia Taklukkan Ukraina

Vladimir Putin andalkan pemberontak dan relawan Timur Tengah bantu Rusia taklukkan Ukraina

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Militer Rusia dilaporkan memanggil bala bantuan dari seluruh penjuru negeri karena terus kehilangan personel.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris menurut penilaian intelijen publik terbaru yang dirilis pada Selasa (15/3/2022), sebagaimana dilansir CNN.

“Rusia semakin berusaha untuk mendapatkan pasukan tambahan untuk mendukung dan mengganti kerugian personelnya,” kata Kementerian Pertahanan Inggris, dilansir dari Kompas.com.

“Tampaknya Rusia sedang berjuang untuk melakukan operasi ofensif dalam menghadapi perlawanan Ukraina yang terus menerus,” sambung Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Rusia mengerahkan pasukan dari jauh seperti Distrik Militer Timur, Armada Pasifik, dan Armenia.

Kementerian juga menuturkan bahwa Moskwa juga memanfaatkan kombatan dari sumber lain seperti perusahaan militer swasta, Suriah, dan tentara bayaran lainnya.

“Rusia kemungkinan akan berusaha menggunakan kekuatan ini untuk mempertahankan wilayah yang direbut dan membebaskan kekuatan tempurnya untuk memperbarui operasi ofensif yang terhenti,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (11/3/2022) mengizinkan sekitar 16.000 relawan dari Timur Tengah dikerahkan bersama pemberontak yang didukung Rusia untuk berperang di Ukraina.

Langkah tersebut memungkinkan Rusia untuk mengerahkan tentara bayaran andal dari konflik seperti Suriah tanpa risiko tambahan korban militer Rusia.

Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, ada 16.000 relawan di Timur Tengah yang siap datang untuk bertempur bersama pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donbass yang memisahkan diri di Ukraina timur.

"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," kata Putin di Kremlin, dikutip dari Reuters.

NATO akan memberi tahu para komandan militernya pada Rabu (16/3/2022) menyusun rencana cara baru untuk mencegah merembetnya invasi Rusia di luar Ukraina.

Salah satu rencana tersebut adalah lebih banyak pasukan dan pertahanan rudal di Eropa timur, sebagaimana dilansir Reuters.
Para menteri pertahanan dari negara-negara anggota NATO akan memberikan nasihat militer di markas besar NATO kepada para komandan pasukan.

Mereka juga akan mendengar pernyataan dari Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov.

Reznikov diperkirakan akan meminta lebih banyak senjata dari masing-masing negara NATO, ketika serangan Rusia di kota-kota Ukraina berlanjut dan militer Rusia berusaha menguasai Kyiv.

"Kita perlu mengatur ulang postur militer kita untuk realitas baru ini," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved